Daerah

Mahasiswa Perlu Waspadai Gerakan Radikal

NU Online  ·  Selasa, 25 April 2017 | 13:35 WIB

Jember, NU Online
Dewasa ini, aliran radikal sepertinya mengalami euforia kebangkitan di Indonesia. Selain mendirikan perwakilan di  daerah-daerah dan sudah berani menampakkan diri, mereka  mulai membididk mahasiswa sebagai sasaran rekruitmen anggota. Oleh karena itu, mahaiswa baru agar senantiasa waspada terhadap infiltrasi kelompok bercadar dan bercelana cingkrang itu. 

Imbauan tersebut disampaikan Ketua PC GP Ansor Kencong, Jermber, Jawa Timur Muhammad Yasin Yusuf Ghozali pada Sanlat (pesantren kilat) Bimbingan Pasca Ujian Nasional di kantor PCNU Kencong, Senin (24/4).

Menurut Yusuf, kewaspadaan tersebut diperlukan karena mahasiswa baru rata-rata belum mengenal betul tentang Islam gerakan radikal sehingga ketika ada tawaran "masuk surga" bisa jadi mahasiswa terbuai. "Padahal si mahasiswa belum tahu betul kemana dirinya akan diarahkan," ucapnya.

Ia berharap agar peserta Sanlat tidak goyah dan tetap berpegang pada koridor ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja). Selain itu, peserta kelak di perguruan tinggi juga perlu hati-hati dalam memilih organisasi. 

"Organisasi itu penting sebagai wahana untuk melatih kepemimpinan diri. Tapi jangan sampai keliru dalam memilih organisasi. Organisasi yang jelas-jelas bertentangan dengan amaliah NU, jangan dimasuki," jelasnya.

Sementara itu, Rais Syuriyah PCNU Kencong KH Khoir Zad Maddah berpesan agar peserta kelak selalu menjunjung tinggi akhlak Islam  dalam berprilaku dan menjalani pergaulan di kampus. Sebab, bagaimanapun mereka tetap membawa nama NU. 

"Boleh dikata adik-adik adalah utusan NU. Jadi tolong jaga nama baik NU, dan adik-adik akhirnya akan menjadi penerus perjuangan NU," urainya.

Sanlat yang diiktui 73 peserta tersebut diselenggarakan sebagai bimbingan terhadap peserta untuk masuk perguruan tinggi. Semua kegiatan Sanlat dilaksanakan di aula kantor PCNU Kencong, dan berlangsung 15 hari. (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)