Daerah

Mahasiswa Ajak Minimalisir Kekerasan Perempuan dan Anak

NU Online  ·  Selasa, 12 Februari 2013 | 05:15 WIB

Jepara, NU Online 
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Syariah Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Jepara mengajak petinggi, mahasiswa dan pelajar meminalisir kekerasan terhadap perempuan dan anak. 
<>
Ajakan itu mereka kemas dalam Seminar dan Penyuluhan Hukum “Meningkatkan Kesadaran Masyarakat terhadap UU Perkawinan dalam Menghindari Tindakan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak” yang berlangsung di Pendopo kecamatan Mayong, Senin (11/2). 

Hadir dalam seminar ketua Pengadilan Agama Jepara H Abdul Malik, Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Jepara Iptu Rismanto dan Muji dari Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BP2KB) Jepara. 

M Nafik ketua panitia mewakili Presiden BEM Syaiful Kalim mengatakan melalui kegiatan pihaknya mengajak masyarakat agar paham hukum. Juga untuk meminimalisir kekerasan terhadap perempuan dan anak. 

Menurut salah satu pemateri Iptu Rismanto, tindakan pencabulan di Jepara memperoleh peringkat tertinggi di Jawa Tengah. Hal itu sebagaimana data yang dilansir Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Jepara dari tahun 2011-2012 kasus perkosaan (cabul) awalnya 53 naik menjadi 56 kasus. Belum termasuk kasus perzinaan, pelarian dan penganiyaan anak yang kian meningkat. 

Karenanya, kepada peserta petinggi, mahasiswa dan pelajar Nafik menambahkan agar materi yang diterima disampaikan kepada lembaga masing-masing. “Kami mengajak kepada peserta untuk menyosialisasikan hasil seminar kepada lembaga dan instansi masing-masing,” himbau Nafik mahasiswa Fakultas Syariah. 


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Syaiful Mustaqim