Daerah

LWPNU Tulungagung Rilis Daftar Wakaf

Rab, 24 Februari 2021 | 17:45 WIB

LWPNU Tulungagung Rilis Daftar Wakaf

Ikrar wakaf ke nadzir NU Tulungagung, Jawa Timur. (Foto: Iqlal Alifien)

Tulungagung, NU Online

Tahun ini Lembaga Wakaf dan Pertanahan Nahdlatul Ulama (LWPNU) genap berusia 84 tahun. Pada momen peringatan harlah ini yang jatuh tanggal 23 Februari, LWP-PCNU Tulungagung merilis rekapitalasi Ikrar Wakaf tanah yang dinadzirkan ke Badan Hukum Perkumpulan Nahdlatul Ulama sejak awal tahun 2021.

 

Tercatat ada 12 bidang tanah yang diwakafkan kepada NU terhitung semenjak awal Januari hingga tanggal 23 Februari 2021.

 

Adapun data ikrar wakaf ke nadzir NU adalah

 

1. Kecamatan Sendang, 7 Januari 2021, tanah untuk bakal mushaa Desa Dono

 

2. Kecamatan Gondang, 28 Januari 2021, TPQ An Nur Desa Gondang

 

3. Kecamatan Karangrejo, 1 Februari 2021, Mushala Sabilunnaja Desa Jeli

 

4. Kecamatan Pakel, 16 Februari 2021 meliputi  Mushala dan TPQ Darussalam Desa Sukoanyar, Mushala Ummul Ilmi Desa Sambitan, perluasan Masjid Nurur Dzolam Desa Sodo

 

5. Rejotangan, 18 Februari 2021 mencakup Mushala Nurul Huda Desa Sukorejo Wetan, Mushala Al Huda Desa Sukorejo Wetan, Mushala Al Ikhlas Desa Panjerejo

 

6. Kecamatan Kauman, 28 Februari 2021 meliputi Mushala Al Hidayah Desa Kauman, Madrasah Hidayatul Maarif Desa Banaran, Mushala Al Mu’minun Desa Kates.

 

"Sengaja kami publikasikan pada peringatan harlah LWPNU kali ini agar para penggerak wakaf (sebutan untuk kader LWP-PCNU Tulungagung) di masing-masing MWCNU semakin giat lagi untuk mensosialikan dan melakukan pendampingan wakaf ke NU," ungkap Nurul Badwani, Sekretaris LWP-PCNU Tulungagung.

 

LWP-PCNU Tulungagung sejak dibentuknya pengurus dengan masa khidmat 2019-2024 memang gencar dalam mengurus wakaf. Mulai dari membentuk Penggerak Wakaf di setiap MWCNU se-Kabupaten Tulungagung, pelatihan-pelatihan hingga pendampingan wakaf seperti Ikrar Wakaf di KUA (Kantor Urusan Agama) hingga terbitnya Sertifikat Tanah Wakaf dari BPN (Badan Pertanahan Nasional).

 

Di samping itu LWP-PCNU Tulungagung juga berkoordinasi dengan BWI (Badan Wakaf Indonesia) dalam proses pergantian nadzir dari perseorangan menjadi nadzir Badan Hukum Perkumpulan Nahdlatul Ulama.

 

"Kalau dihitung mulai awal terbentuk kepengurusan, sudah ada puluhan bidang tanah yang sudah berhasil diwakafkan dengan nadzir NU. Bahkan beberapa sudah terbit Sertifikatnya," ujar H Lamuji, Ketua LWP-PCNU Tulungagung.


Ia bersyukur para Penggerak Wakaf Tulungagung sangat bersemangat dalam pendampingan wakaf. "Hal ini memang kami tanamkan semata-mata untuk menyelamatkan aset-aset NU dan mengamankannya secara aqidah aswaja an-nahdliyah," pungkasnya.

 

Awal kelahiran Lembaga Wakaf NU

Awal lahirnya LWPNU ditandai oleh dokumen otentik berupa Statuen dan Reglement Stiehting Waqfiah bertanggal 23 Februari 1937. Di hadapan notaris Hendrik Wiliem Nazembreg, Surabaya, yang terdiri atas 11 pasal atau artikel. Salah satu pasalnya menyebutkan bahwa Perhimpunan Nahdlatul Ulama secara resmi mendirikan Dewan Pengurus Wakaf. 

 

Ketua pada periode awal adalah KH Mohammad Noer, Wakil ketua H Mohammad Samil. Mengemban amanah sebagai Penulis atau Sekretaris H Nawawie Amin, Wakil Penulis Abdul Djalil, dan Bendahara H Ihsan.

 

Kontributor: Iqlal Alifien
​​​​​​​Editor: Kendi Setiawan