Membangun Nasionalisme di Bumi Pesantren KHAS Kempek
NU Online · Rabu, 19 Agustus 2015 | 09:02 WIB
Cirebon, NU Online
Sarung adalah pakaian yang biasa dikenakan santri. Sudah tak aneh jika sarung selalu melekat pada diri santri. Baik saat shalat, mengaji, makan, tidur, ataupun mandi. Namun apa jadinya jika sarung dikenakan pada upacara kemerdekaan ke-70 RI.<>
Hal itu terlihat di upacara pengibaran bendera memperingati HUT ke-70 RI di Pondok Pesantren KHAS Kempek, Palimanan, Kabupaten Cirebon, Senin (17/8). Seluruh hadirin dari mulai peserta upacara, petugas upacara bahkan pembina upacaranya pun mengenakan sarung.
Menurut Pembina Upacara, KH Muhammad bin Ja'far, mengatakan upacara bendera dengan mengenakan sarung tersebut dalam rangka membangun nasionalisme di bumi pesantren KHAS Kempek. Menurutnya, baru tahun ini upacara hari kemerdekaan RI seluruh peserta upacara mengenakan sarung, pada tahun-tahun sebelumnya hal itu belum dilakukan.
"Pakai sarung karena itu identitas santri. Santri juga berperan dalam memperjuangkan kemerdekaan RI," katanya.
Selain itu, kata dia, hal tersebut dilakukan untuk meneguhkan Islam Nusantara. Dengan kekurangan yang ada jiwa santri masih memiliki rasa untuk mempertahankan kedaulatan NKRI.
"Sudah jelas karena NKRI harga mati," pungkas dia.
Pantauan di lapangan, upacara diselenggarakan terpisah antara putra dan putri. Setelah upacara para santri pun mengikuti lomba-lomba khas agustusan namun tak lepas dengan tradisi pesantren yakni mengenakan sarung. Seperti tarik tambang dan sepak bola yang pesertanya mengenakan sarung. (Imam/Mukafi Niam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menguatkan Sisi Kemanusiaan di Bulan Muharram
2
Khutbah Jumat: Mengais Keutamaan Ibadah di Sisa bulan Muharram
3
Khutbah Jumat: Muharram, Bulan Hijrah Menuju Kepedulian Sosial
4
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
5
Khutbah Jumat: Muharram, Momentum Memperkuat Persaudaraan Sesama Muslim
6
Khutbah Jumat: Jangan Apatis! Tanggung Jawab Sosial Adalah Ibadah
Terkini
Lihat Semua