Daerah

Lintas Agama di Jombang Bahas Krisis Rohingya, Tokoh Budha: Tak Sesuai Ajaran Budha

NU Online  ·  Senin, 11 September 2017 | 12:41 WIB

Jombang, NU Online 
Beberapa perwakilan tokoh dari lintas agama di Jombang, Jawa Timur berkumpul guna membahas konflik kekerasan kemanusiaan etnis Rohingya di Rakhine, Myanmar, Senin (11/9) di kediaman Zahrul Azhar Hans, salah satu Pengasuh PPDU, Rejoso, Jombang, Jawa Timur.

Kekerasan yang dilakukan dari kalangan biksu terhadap umat muslim di Myanmar pada konflik tersebut dinilai tidak sesuai dengan ajaran Budha itu sendiri. Hal ini yang menjadi salah satu poin penting dalam forum pertemuan itu.

"Inti dari ajaran Budha sendiri tidak pernah mengajarkan kebencian dan kekejaman, intinya semua pada cinta kasih dan belas kasih," kata Subiyanto, Pelayan Umat Budha (Pandita).

Ia merasa prihatin dengan adabya konflik tersebut hingga harus memakan banyak korban nyawa. Ia berharap konflik tersebut bisa segera ada jalan keluar.

"Kami cukup prihatin karena ini maslah kemanusiaan, semoga masalah ini bisa cepat terselesaikan, Hal-hal yang berupa saran, masukan akan kami sampaikan ke umat Budha terutama," ujarnya.

Ia menjelaskan, Agama Budha juga mengakui serta menerima terhadap sebuah perbedaan paham atau ideologi pada setiap agama. Perbedaan itu juga menurut ajaran Budha ini tidak untuk menyulut pertikaian dan kebencian antar sesama.

"Tidak ada perbedaan yang menyulut pertikaian dan perpecahan, karena di ajaran Budha sendiri tidak mengajarkan demikian, contohnya jangan berbuat jahat," jelas dia.

Karenanya, ia menghimbau agar umat Budha tidak terprovokasi terhadap pihak-pihak tertentu yang mencoba membesarkan konflik tersebut, terlebih ada dorongan embel-embel agama. "Kita mengimbau mereka juga untuk tidak terproviokasi karena ini bukan konflik agama," ungkap dia.

Sementara itu secara terpisah, Zahrul Azhar Hans (Gus Hans) mengungkapkan, pertemuan tokoh lintas agama ini sebagai upaya melokalisir permasalahan dari konflik kemanusiaan Rohingya.

Dari ungkapan masing-masing tokoh lintas agama sesuai ajarannya, papar Gus Hans bisa ditarik kesimpulan bahwa konflik tersebut bukan konflik agama. Namun ada upaya dari pihak lain yang mencoba menggiring pada konflik agama.

"Pertemuan ini untuk melokalisir permasalahan kemanusiaan, bukan permasalahan agama dan kita meminta langsung kepada umat Budha terkait ajaran yang diterapkan di Budha," jelasnya.

Pada pertemuan itu juga disepakati, akan diadakan penggalangan bantuan oleh sejumlah tokoh lintas agama yang hadir. "Kami juga bersepakat untuk melakukan pengumpulan bantuan," tuturnya. (Syamsul Arifin/Fathoni)