Lestarikan Kebudayaan Indonesia, Unipdu Gelar Lomba Tari se-Jombang
NU Online · Selasa, 2 Desember 2014 | 01:30 WIB
Jombang, NU Online
Sejumlah penari berbakat dari tingkat sekolah dasar (MI atau SD) hingga menengah pertama (MTs atau SLTP) se-Kabupaten Jombang unjuk kebolehan. Mereka mengikuti lomba tari dalam rangka memperingati ulang tahun Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Peterongan, Jombang, Jawa Timur.
<>
Kegiatan dengan tema "Islamic Dance Competition 2014" ini berlangsung Ahad (30/11) sejak pagi hingga petang. Ratusan peserta dari sekolah tingkat dasar hingga menengah pertama memadati lokasi lomba yakni Plaza Unipdu.
"Lomba dibedakan menjadi tiga kategori," kata Anisa Fathur Rahman yang didapuk sebagai ketua panitia kepada NU Online. Kategori pertama adalah untuk tingkat sekolah dasar dari kelas satu hingga tiga. Sedangkan kelompok kedua adalah dari murid atau siswa yang telah berada di kelas empat hingga enam. Dan yang terakhir adalah tingkat sekolah menengah pertama.
Mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan jurusan bidan Unipdu ini mengatakan, penyelenggaraan lomba tari bagi pelajar adalah sebagai media pengenalan akan sangat kayanya Indonesia dengan kreasi seni, termasuk di dalamnya adalah tari.
Apalagi saat dunia kian mengglobal, maka sudah sepatutnya bangsa ini semakin kukuh menunjukkan budaya yang dimiliki. "Justru kala memasuki era global seperti ini, bangsa dan rakyat Indonesia diharapkan menjadikan tari sebagai sarana untuk mengenalkan khazanah kekayaan bangsa kepada dunia," tandasnya.
Abdul Hamid menjelaskan bahwa lomba tari sebagai bagian dari upaya mempertahankan khazanah warisan nenek moyang. "Ini juga sebagai upaya mengangkat dan melestarikan salah satu tradisi yang nyaris punah dari bangsa kita," tandas mahasiswa Fakultas Agama Islam jurusan Ahwalus Syakhsiyah ini.
Ia juga sangat menyayangkan kian terkikisnya warisan budaya bangsa akibat dari globalisasi. "Padahal seharusnya generasi muda tergerak hati mempertahankan dan bahkan menggali tradisi yang telah diwariskan para pendahulu," kata Hamid, sapaan akrabnya.
Menurut pimpinan Redaksi Majalah Shout di kampusnya ini, kini justru kian banyak warga asing yang tertarik mendalami budaya Indonesia. Ia menyebut ada sejumlah pelajar dan mahasiswa yang mahir menjadi sinden pada pagelaran wayang. Demikian juga tidak sedikit dari mereka yang belajar tari. "Jangan sampai kita kalah dengan mereka," katanya mengingatkan.
Kegiatan diikuti oleh para peserta dari sejumlah sekolah se kabupaten Jombang. Alhamdulillah antusias peserta dan para guru serta orang tua murid demikian membanggakan," katanya. Sehingga saat lomba berlangsung, plaza kampus setempat tidak mampu menampung antusias pengunjung baik dari kalangan santri, pelajar, para orang tua dan keluarga peserta lomba, mahasiswa dan pimpinan kampus setempat juga masyarakat sekitar. (Syaifullah/Mahbib)
Terpopuler
1
Inilah Niat Puasa Asyura Lengkap dengan Latin dan Terjemahnya
2
10 Muharram Waktu Terjadinya 7 Peristiwa Penting Para Nabi
3
Khutbah Jumat: Memaknai Muharram dan Fluktuasi Kehidupan
4
Khutbah Jumat: Meraih Ampunan Melalui Amal Kebaikan di Bulan Muharram
5
Doa-Doa Pilihan di Hari Asyura, Dapat Hindarkan dari Matinya Hati
6
Khutbah Jumat: Keistimewaan Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
Terkini
Lihat Semua