Lembaga Kesehatan NU Jateng Upayakan Pencegahan Anemia untuk Para Santri
NU Online · Ahad, 4 Mei 2025 | 12:07 WIB
Semarang, NU Online
Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama Jawa Tengah berkolaborasi bersama Pengurus Wilayah Perawat Nahdlatul Ulama Jawa Tengah mengupayakan pencegahan kepada para santri putri. Upaya itu dilaksanakan melalui Workshop Pencegahan Anemia pada Remaja Putri di Pondok Pesantren yang berlangsung di Aula Pesantren Al-Itqon Bugen Semarang, Sabtu (3/5/2025).
Narasumber Workshop, Niar Ardian, dalam sesi penyuluhannya menekankan bahwa anemia bukan hanya soal kelelahan fisik, melainkan juga dapat berdampak serius pada masa depan remaja putri.
Ia menyampaikan bahwa anemia dapat menurunkan kemampuan belajar, menyebabkan gangguan konsentrasi, hingga berujung pada prestasi akademik yang menurun.
“Anemia pada remaja putri sangat memprihatinkan. Gejalanya memang tampak ringan seperti sering pusing, wajah pucat, mudah lelah, dan jantung berdebar. Tapi jika dibiarkan, bisa mempengaruhi tumbuh kembang remaja dan kesehatan reproduksi mereka di masa depan,” ujar Niar.
Niar juga menjelaskan bahwa pencegahan anemia harus dilakukan secara terpadu, mulai dari edukasi gizi, konsumsi makanan bergizi seimbang, hingga minum tablet tambah darah secara rutin. Ia mengingatkan bahwa makanan kaya zat besi seperti hati ayam, bayam, kacang-kacangan, dan daging merah harus menjadi bagian dari pola makan harian remaja.
“Tablet tambah darah bukan obat, melainkan suplemen yang sangat dibutuhkan tubuh, terutama oleh remaja putri yang mengalami menstruasi setiap bulan dan kehilangan banyak zat besi,” tambahnya.
Senada dengan itu, Andy Sofyan Prasetyo, turut memberikan pemahaman dasar mengenai apa itu anemia dan faktor-faktor penyebabnya. Dalam paparannya, ia menjelaskan bahwa anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah sehat atau hemoglobin yang cukup untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh.
“Anemia bukan penyakit, tapi kondisi yang menunjukkan tubuh kita tidak mendapatkan cukup oksigen. Akibatnya, tubuh menjadi mudah lelah, lemas, dan tidak fokus,” jelas Andy di hadapan peserta workshop.
Ia memaparkan bahwa penyebab utama anemia pada remaja putri adalah kekurangan zat besi, terutama karena kehilangan darah saat menstruasi yang tidak diimbangi dengan asupan zat besi yang cukup dari makanan atau suplemen. Selain itu, pola makan tidak seimbang, kebiasaan melewatkan sarapan, serta konsumsi makanan instan atau minuman berkafein yang menghambat penyerapan zat besi turut memperparah kondisi tersebut.
“Zat besi ibarat bahan bakar untuk tubuh. Jika tidak cukup, maka ‘mesin’ tubuh kita akan lambat bahkan mogok. Inilah yang menyebabkan anemia membuat kita lesu dan tidak produktif,” ujarnya.
Sebagai informasi, program ini digagas oleh Layanan Kesehatan NU dan Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU), serta mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kota Semarang. Acara ini dihadiri oleh jajaran pengurus PWNU Jawa Tengah, perwakilan dari Pemerintah Kota Semarang, serta LKNU.
Editor: Abdullah Alawi
Kontributor: Septy Aisyah
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
2
Buka Workshop Jurnalistik Filantropi, Savic Ali Ajak Jurnalis Muda Teladani KH Mahfudz Siddiq
3
Lembaga Falakiyah PBNU Rilis Data Rukyatul Hilal Awal Dzulhijjah 1446 H
4
Khutbah Jumat: Relasi Atasan dan Bawahan di Dunia Kerja menurut Islam
5
Khutbah Jumat: Menanamkan Nilai Antikorupsi kepada Anak Sejak Dini
6
Ojol Minta DPR RI Tekan Menhub Revisi Dua Aturan soal Transportasi Online
Terkini
Lihat Semua