Lembaga Bantuan Hukum NU Jember Kawal Kasus Sound Mini
NU Online · Jumat, 3 Juni 2016 | 06:01 WIB
Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBHNU) Jember bermaksud memberikan bantuan hukum kepada Rais Syuriyah MWCNU Kalisat Kabupaten Jember Kiai Abdurahman yang terseret kasus sound mini. Itikad ini lahir dari hasil pertemuan Rais Syuriyah NU Jember Ustadz Harisudin, Ketua LPBHNU Jember Zaenal Marzuki, Koordinator Advokasi Pendampingan Warga LDNU Jember Moch Kholili, dan sejumlah pengurus NU di Kantor PCNU Jember, Kamis (2/6).
Menurut Zainal Marzuki, pihaknya akan mengawal kasus tersebut hingga tuntas. "Jangan sampai orang yang punya niat baik dikalahkan oleh yang tidak baik," kata Zainal Marzuki yang juga Ketua DPC Perhimpunan Advokad Indonesia (Peradi) Jember tersebut.
Seperti diketahui, Kiai Abdurahman dilaporkan oleh seorang warga ke Polsek setempat karena dianggap telah menghambat sebuah acara yang diselenggarakannnya. Menurut Kiai Abdurahman, dirinya tidak bermaksud menghalang-halangi acaranya, tapi hanya tidak ingin di acara tersebut ditampilkan atraksi sound mini. Sound mini dimaksud adalah peralatan pengeras suara yang ditarik di atas roda dan diikuti penari dancer muda-mudi. Mereka beraksi di jalanan dengan berjoget ria mengikuti irama musik dari sound tersebut. Sound mini saat ini menjadi tren budaya kalangan remaja dan tumbuh subur di Jember utara dan timur.
"Di Kalisat sound mini sudah menjadi kesepakatan antartokoh bahwa itu dilarang. Selain mengganggu ketertiban lalu lintas, pertunjukkan ini juga tidak pantas, penuh hura-hura," kata Kiai Abdurahman.
Kiai Abdurahman telah dipanggil petugas Polsek Kalisat selaku terlapor.
Belakangan budaya sound mini sudah merambah di Kecamatan Arjasa. Menurut Ketua MWCNU Arjasa Arifin, penarinya tidak hanya muda-mudi tapi kelompok ibu-ibu juga ikut-ikutan.
"Ini harus kita cegah. Ini budaya tidak sehat," kata Arifin.
Di tempat terpisah, Ketua GP Ansor Jember Ayub Junaidi menyatakan dukungan penuh terhadap penertiban sound mini. Bahkan ia mengaku telah menyampaikan hal tersebut kepada Kapolres Jember Sabilul Alif. Ia berharap sound mini segera ditertibkan, lebih-lebih dalam bulan Ramadhan.
"Kapolres berjanji akan melarang sound mini seperti yang marak di Jember utara itu,” ujarnya. (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
5
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua