Daerah

Lebaran Ketupat di Manado Meriah

NU Online  ·  Ahad, 21 Oktober 2007 | 09:37 WIB

Manado, NU Online
Perayaan lebaran ketupat atau seminggu setelah Idul Fitri 1 Syawal 1428 Hijriah, di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), sangat meriah dirayakan sejumlah warga Muslim.

Berdasarkan pemantauan pada hari Minggu, pusat keramaian lebaran ketupat itu  terdapat di Kelurahan Mahawu dan Ketangbaru Kecamatan Tuminting, sejumlah warga berbaur melakukan silahturahmi dengan keluarga dan kerabat dekat.

<>

Kegiatan silaturahmi tersebut terjadi sejak Sabtu (20/10), dirangkaikan  dengan berbagai kegiatan, seperti makan bersama, pentas seni dan budaya hingga rekreasi bagi kalangan generasi muda.

"Ini bagian dari kebersamaan kepada sesama keluarga maupun kerabat dekat," kata Jack Yusuf, salah satu tokoh masyarakat setempat.

Tidak ketinggalan sejumlah warga dari luar Kota Manado, turut berbaur menyaksikan  keramaian di Kelurahan Mahawu dan Ketangbaru, diwarnai berbagai kegiatan seperti lomba menyanyi hingga tarian.

"Perayaan lebaran ketupat ini perlu dilestarikan, karena menjadi budaya lokal  mempersatukan sesama masyarakat dari berbagai agama dan etnis," kata Christovel, warga Tomohon, yang turut menyaksikan pentas seni itu.

Sebelumnya, Gubernur Sulut, SH Sarundajang, yang turut menyaksikan perayaan lebaran ketupat itu, menilai perlu dilestarikan, karena tradisi menyatukan berbagai umat beragama menjadi ciri khas toleransi di Sulut.

"Lebaran Ketupat merupakan tradisi keagamaan Muslim, tapi juga sebagai perekat antar sesama umat beragama di Sulut," kata Gubernur Sarundajang.

Lebaran Ketupat sering dijadikan pertemuan atau silahturahmi antar umat beragama di  Manado, karena toleransi dan budaya kerukunan sangat dominan. (ant/bir)