Malang, NU Online
Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Malang berkomitmen mencanangkan gerakan masyarakat sadar zakat dengan menerbitkan Buku Panduan Zakat yang akan didistribusikan kepada para masyarakat, utamanya mereka yang tergolong ekonomi mampu.<>
Dalam buku itu akan dijelaskan tentang segala yang berkaitan dengan zakat, seperti cara perhitungan, nishab dan ketentuan lain dalam ibadah zakat.
Program semacam ini merupakan langkah awal yang akan dilaksanakan LAZISNU Kabupaten Malang untuk memberikan pemahaman pada masyarakat kabupaten malang mengenai zakat dan yang sejenisnya. Ini adalah bentuk komitmen LAZISNU Kabupaten Malang, karena ditengarai bahwa pemahaman masyarakat akan masalah zakat masih sangat rendah.
“Kami sadar masyarakat kita masih kurang paham masalah zakat. Mereka masih bingung dan kurang mengerti apa itu zakat maal, dan apa perbedaannya dengan Infaq dan Shadaqah,” tutur Rohmat Daroini ditemui NU Online di Malang, Selasa (21/5) kemarin.
Rencana ini awal mulanya berasal dari usulan Rahmat sendiri dengan kedudukannya sebagai bendahara LAZISNU, kemudian mendapatkan sambutan positif dari ketua LAZISNU Gus Syamsul.
Dalam rangka untuk memuluskan jalan bagi program itu, juga sebagai bentuk pembinaan kepada masyarakat, LAZISNU Kabupaten Malang dalam waktu dekat berencana untuk menyelenggrakan Pendidikan dan Pelatihan (diklat) bagi petugas yang akan diterjunkan sebagai penarik zakat, infaq dan shadaqah.
Langkah ini dilakukan untuk mengatasi keterbatasan jumlah pengurus sendiri, dibandingkan dengan tugas untuk menangani daerah Kabupaten Malang yang sangat luas.
“Kami juga menyadari Kabupaten Malang sangat luas, sedangkan petugas LAZISNU hanya sekitar 11 orang, adalah hal yang mustahil mampu menangani 33 kecamatan di kabupaten Malang,” kata ustadz Unisma ini.
Selain itu, para pengurus menyadari bahwa pandangan masyarakat terhadap hal yang berbau penarikan dana masih sangat rendah.
“Tantangan pertama yang besar kemungkinan akan dihadapi kita adalah pandangan masyarakat yang selama ini sangat rendah melihat orang yang menarik dana keliling dari rumah ke rumah. Akan tetapi tidak apa-apa, karena secara pelan mereka memang akan kami sadarkan bahwa semua ini adalah keharusan,” kata Rohmat.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor : Ahmad Nur Kholis
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
3
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
4
Operasional Haji 2025 Resmi Ditutup, 3 Jamaah Dilaporkan Hilang dan 447 Meninggal
5
PBNU Terima Audiensi GAMKI, Bahas Isu Intoleransi hingga Konsensus Kebangsaan
6
Kisah Di Balik Turunnya Ayat Al-Qur'an tentang Tuduhan Zina
Terkini
Lihat Semua