Daerah PROGRAM UNGGULAN

LAZISNU Lasem Luncurkan Prasasti Kuningan "LAZISNU Award"

NU Online  ·  Sabtu, 16 Januari 2016 | 07:02 WIB

Konsep LAZISNU (Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama) Award digagas pertama kali sejak 2012 oleh Abdullah Hamid, Sekretaris PC LAZISNU Lasem merangkap Pelaksana PC LAZISNU yang juga Ketua UPZ LAZISNU Award. Kemudian sejak 2015 dari penggagasan ini muncul ide memberikan penerima LAZISNU Award dalam bentuk penghargaan "Prasasti Kuningan", dan telah diluncurkan awal tahun 2016 ini SK Nomor 001/Lazisnu Award/I/2016.

Setelah sebelumnya semakin mendapat restu Ketua PP LAZISNU Syamsul Huda merangkap Dirut NU Care pada Silaturahmi dan Raker LAZISNU se-Jateng di Kantor PWNU tanggal 27 Desember 2015 menyatakan, potensi pemberian Lazisnu Award menggalang dana ZIS yang dapat dilakukan oleh daerah. 

Lasem langsung menyatakan pertama kali kesiapan program Lazisnu Award pada Rencana Tindak Lanjut, bahkan dalam pelaksanaannya membuat terobosan inovasi dalam bentuk prasasti kuningan. Kehadirannya dalam Rakerwil atas amanat KH Sholahuddin Fatawi, Ketua PCNU Lasem dan rekomendasi Ketua PC LAZISNU Lasem. 

Arti penting penghargaan dalam bentuk lempengan artistik prasasti kuningan bidang zakat infaq shadaqah ini sebagai lambang kemakmuran/ kekayaan. Momentum Gerakan Sadar Zakat (Radar Zakat), memiliki kepekaan sosial membayar zakat. Suatu daerah terbaik di bawah ampunan Tuhan, Baldatun thayyibatun wa Rabbun ghafur. Yang makmur dan telah menunaikan kewajibannya, dimana rakyat yang berkecukupan membantu yang kurang mampu.

Prasasti tersebut tinggi 80 cm, lebar 65 cm, berat 3-4 kg, tebal 08 ml, komposisi bahan 100 % murni kuningan tidak ada material lain. Kokoh, indah dan tahan lama puluhan tahun, dalam usia 50 tahun menjadi benda cagar budaya NU yang dimiliki warga NU khususnya dan ummat Islam umumnya. Prototype nya dengan mengharap petunjuk Allah didesain oleh UPZ Lazisnu Award, atas pertolongan Allah dikerjakan secara manual oleh tangan terampil Sunawan pengrajin  mumpuni pimpinan Pak Subhan yang langganan bertahun-tahun mendapat pesanan pembuatan  lambang negara burung Garuda Pancasila dari toko-toko Jakarta, pernah sekali diperuntukkan DPR, terbuat dari kuningan.

Isi prasasti dipahat berupa  ritual ayat suci kaligrafi bacaan Basmalah dan lafadz firman Allah artinya "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka" (QS. At Taubah: 103),  cap mentereng "Lazisnu Award" berupa relief timbul warna keemasan,  Logo NU,  tulisan Lembaga Amil Zakat Infaq Shadaqah Nahdlatul Ulama, dan tahun nishab/produksi/surat dikeluarkan. Bentuk prasasti ini juga mengingatkan pada Pigura Kuningan Tanda Jasa untuk Pendiri dan Tokoh NU dari PBNU yang bergantung di ruang tamu KH.M. Zaim Ahmad Syuriah PCNU cucu Mbah Ma'shoem Lasem. Artinya sudah ada tradisi meski ada tambahan material lain berupa pigura dan kaca. Disamping kaligrafi kayu jati surat yasin di tengah-tengahnya ada tulisan "NU" kira-kira lebar 2 m tinggi 1 m bergantung di ruang tamu KH A Mustofa Bisri, Rembang.

Visi Misi Lazisnu Award untuk menunaikan Rukun Islam, mengamalkan Pancasila, menghidupkan/menyejahterakan  semua orang mulai dari mustahik, muzaki, UKM, amil termasuk tenaga lapangan, merangsang wirausaha, dan tentu saja program ZIS agar berjalan baik,  semakin produktif dan syiar. Menjunjung tinggi kejujuran dan profesionalitas. Terbangun system dan operasional, perzakatan berjalan dengan sendirinya.

Tujuan Lazisnu Award juga sebagai strategi marketing fundrising  penggalian dana demi menyukseskan program LAZISNU. Dengan menerima Lazisnu Award dapat berfungsi menjadi public relation gratis bagi pengusaha disamping menunaikan ZIS. Bagi yang memilikinya membantu image bonavide sebagai  pengusaha santri. Menjadi doa dan harapan symbol kemapanan. Memajukan dunia usaha, menciptakan lapangan kerja dari mata rantai industri kuningan. Menciptakan lingkungan aghniyaa yang ramah sosial dan kondusif. Membangun integritas dan sinergi keummatan. Diharapkan semakin banyak kelas muzakki dan semakin banyak mustahik layak zakat terentaskan

Manfaat/khasiat digantung di setiap rumah dan kantor apabila terpasang prasasti, diharapkan membantu dakwah/ syiar salah satu pelaksanaan rukun Islam, secara tidak langsung sosialisasi. Menjadi pahala abadi, dengan membaca kaligafi ayat Al-Qur'an mendapat pahala. Memberi pesan nilai-nilai kebajikan permanen kepada anak cucu. Semoga menjadi rumah yang diberkahi oleh Allah, telah menunaikan zis, membawa ketentraman, baiti jannati

Adapun ketentuan penerima Lazisnu Award sebagai berikut:

1. Prosedur penentuan penerima Lazisnu Award berdasarkan masukan masyarakat atau laporan penerimaan Lazis, diproses/dipelajari oleh Komite Lazisnu Award, dibentuk terdiri ketua dan beranggotakan penasehat, merupakan dewan amil yang hidup di tengah-tengah masyarakat, sudah menyelami kehidupan anggota masyarakatnya apalagi terhadap tokohnya.   

2. Keabsahan prasasti apabila dilengkapi piagam surat keputusan Lazisnu Award sebagai tanda ucapan terima kasih atas jasa dan keteladanan menunaikan ZIS. Bernomor dan bertanggal ditandatangani oleh Ketua Komite Lazisnu Award (Abdullah). Jadi pemegang/ penerima wajib terdaftar resmi atau terregistrasi.

3. Dengan satu pintu dan bentuk yang sama akan mudah terkendali, mencegah penyalahgunaan.

4. Penerima prasasti bagi aghniyaa yang berkontribusi minimal 5 juta rupiah selama masa sosialisasi sudah termasuk pembayaran ZIS dan pengganti ongkos produksi. Biaya pengiriman luar kota belum ditanggung penerima   Kelak pasca sosialisasi menjadi 10 juta untuk menaikkan wibawa Lazisnu Award. Muszakki jika menghendaki dipersilahkan menngusulkan/merekomendasikan daftar mustahik yang dikenalnya, nanti lazisnu memverifikasi dan menyalurkan selaku amil.

5. Bagi kelas konglomerat terbagi starata pembayaran ZIS, sekedar klasifikasi dibedakan mulai 50 juta, 500 juta, sampai 5 milyar.

6. Harus proporsional, tidak dapat dibalik, artinya konglomerat kelas 5 milyar tidak memperoleh Lazisnu Award jika hanya menunaikan kewajibannya menyetor ZIS 5 Juta

7. Amil badan otoritas zakat yang syah, bekerja bedasarkan ketentuan syariat Islam, tidak ada tawar menawar. Memberi layanan bersifat konsultatif

8. Award diberikan kepada muzakkii dan  pejuang zakat yang dinilai berjasa luar biasa bagi syiar dakwah, amil tidak akan mengobral demi uang, mengutamakan pendidikan zakat di masyarakat, penerima dikenal ikhlas dan berakhlak mulia, memberi bukan tujuan pamer dan merendahkan rakyat kecil.

9. Apabila di kemudian hari dananya berasal ada indikasi dari hasil korupsi, dimohon kesadarannya menurunkan prasasti.

10. Bentuk dan nilai bahan material prasasti yang diperoleh sama, tidak diskriminatif/ membedakan muzakki dari kelas petani, aghniyaa maupun konglomerat. Standard, disamakan yang penting prasasti resmi, aseli, terukur dan terdaftar, semoga mendapat kramatnya NU.

11. Diberikan kepada perorangan, lembaga dan perusahaan.

12. Prasasti Kuningan di seluruh Indonesa bentuknya sama, terstandarisasi, terpusat di Lasem yang mengeluarkan produksi sebagai penemu ide dan pelopor penghargaan tertinggi zis.

13. Prasasti kuningan  secara moral merupakan hak paten Lasem, dalam agama Islam sudah ada larangan ghasab, menjadi kode etik, maka penerima dan yang mengeluarkan siapa pun sepatutnya  memahami akhlak santri, pantang meniru tanpa ijin, tidak semata-mata berdasarkan  hukum formil/administrasi.

Sebagai bentuk transparansi: Penerima prasasti menerima kwitansi dan tanda terima barang. Penyaluran ZIS dari program Lazisnu Award dapat diakses secara terbuka. Sasaran penyaluran tergantung akad serah terima kepada amil apakah sebagai zakat, infak, atau shadaqah. List sasaran penyaluran ZIS menyesuaikan di daerah setempat. Direncanakan membuat Monumen Lazisnu Award bisa berupa menara, kantor, workshop (usaha bengkel kerja kerajinan kuningan), rumah/pondokan, panti, donasi cagar  budaya Islam, membeli motor untuk tugas lapangan atau mobil keliling multi fungsi untuk layanan santunan, ambulance, mudik, dll  Juga untuk berkoordinasi ke daerah lain.

Lazisnu Lasem selama 3 (tiga tahun) tahun terahir meluncurkan program Kotak Amal Produktif Infaq (KOPI) Lazisnu Lasem ke toko-toko belum ke rumah tangga. Menyalurkan bantuan modal usaha kakilima muallaf, santunan berobat dan bantuan ternak kambing.Bekerjasama dengan mitra menerima dan menyalurkan bantuan ke korban banjir di Kab.Pati, korban longsor di 2 desa Kab.Rembang. Diakui belum banyak yang telah dilakukan, namun semoga berkah. Launching Prasasti Kuningan Lazisnu Award merupakan ikhtiar terobosan program unggulan. Informasi selanjutnya dapat menghubungi Call Center Lazisnu Award 0896176175345, mohon doa restu, terimakasih, demikian Abdullah Hamid yang juga pernah menjadi Pengurus PP IPNU 1992-1996 dan alumni Pondok Pesantren Tebuireng 1982-1987. (Red: Fathoni)