LAZISNU Jember Nilai Kesadaran Berzakat Masyarakat Masih Perlu Ditingkatkan
NU Online · Sabtu, 24 April 2021 | 03:30 WIB

Direktur NU Care-LAZISNU Jember, Kholilur Rahman saat memberikan sambutan dalam LAZISNU Berbagi Kasih dengan !00 Anak Yatim dan Duafa di Desa Biting Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, Jumat (23/4).
Aryudi A Razaq
Kontributor
Jember, NU Online
Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Jember Jawa Timur, Ahmad Fathur Rosyid menegaskan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berzakat. Sebab, selama ini masyarakat belum maksimal dalam memenuhi rukun Islam yang ke-3 itu.
“Buktinya, masih banyak mustahik yang belum tersentuh zakat. Padahal, potensi zakat sangat besar,” ungkapnya saat memberikan sambutan dalam acara LAZISNU Berbagi Kasih dengan 100 Anak Yatim dan Duafa di Desa Biting Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, Jumat (23/4).
Menurutnya, selama ini secara umum orang mengeluarkan zakat dan infak masih terkesan dipaksakan. Salah satu buktinya adalah maraknya penarik amal di pinggir-pinggir jalan dan kotak-kotak amal yang berjalan di sela-sela shaf jamaah masjid.
“Itu karena kesadaran masyarakat untuk berzakat berinfak masih rendah, padahal perintah shalat di dalam Al-Qur’an hampir selalu diikuti dengan perintah zakat ” ungkapnya.
Jika kesadaran masyarakat akan kewajiban zakat dan kesunahan infak dan sebagainya sudah meningkat, maka zakat dan budaya memberi kelak akan menjadi gaya hidup. Jika zakat, infak, sedekah dan sebagainya sudah menjadi gaya hidup, maka akumulasi zakat sungguh besar, dan manfaatnya juga dahsyat.
“Saya kira kita susah mencari orang miskin jika zakat benar-benar maksimal,” urainya.
Pembagian bingkisan dan uang yang bertema Berbagi Kasih dengan 100 Anak Yatim dan Duafa tersebut, adalah hasil kerja sama antara NU Care-LAZISNU Jember dengan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Arjasa, Jember.
Dalam sambutannya, Ketua Fatayat NU Jember, Rahmah Sa’idah mengatakan bahwa kesadaran berzakat dan budaya memberi perlu ditanamkan sejak dini pada anak-anak.
“Saya kira dengan anak-anak dihadirkan di tempat ini, sudah merupakan pendidikan yang cukup bagus karena kita langsung memberi contoh,” urainya.
Sementara itu, Direktur NU Care-LAZISNU Jember, Kholilur Rahman menyatakan pemberian santunan untuk 100 duafa dan anak yatim itu adalah program terakhir dalam rangkaian program untuk menyemarakkan bulan Ramadhan hasil kerja sama dengan PAC Fatayat NU Arjasa. Sebelumnya, sinergi dua lembaga ini sukses menggelar bazar di 9 titik dan Safari Belanja bersama Anak Yatim.
“Secara kelembagaan yang bekerja sama dengan Fatayat NU Arjasa, ini yang terakhir. Namun NU Care-LAZISNU Jember masih akan mengadakan pembagian sembako bekerjasama dengan Bank Indonesia, nanti,” pungkasnya.
Pewarta: Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
3
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
4
Pentingnya Kematangan Pola Pikir dan Literasi Finansial dalam Perencanaan Keuangan
5
PBNU Rencanakan Indonesia Jadi Pusat Syariah Dunia
6
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
Terkini
Lihat Semua