Daerah

LAZISNU Banyuwangi Konsisten Jalankan Daharpari

Sel, 22 Desember 2020 | 03:00 WIB

LAZISNU Banyuwangi Konsisten Jalankan Daharpari

Gerakan Daharpari yang dilakukan oleh UPZIS LAZISNU Ranting Ringintelu Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi, Senin (21/12). (Foto: NU Online/Faishol)

Banyuwangi, NU Online
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Amil Zakat, Infak, Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Banyuwangi, Jawa Timur tetap konsisten menjalankan program yang telah diluncurkan. Salah satunya adalah Daharpari (tiada hari tanpa memberi). Daharpari diluncurkan setahun lalu, tepatnya akhir bulan Nopember 2019. Hingga kini Daharpari tetap dilaksanakan secara konsisten oleh jajaran PC LAZISNU Banyuwangi dan level kepengurusan di bawahnya.


Sesuai dengan namanya, Daharpari adalah kegiatan sedekah yang dilakukan setiap hari oleh pengurus LAZISNU, UPZIS (Unit Pengelola Zakat Infak Sedekah) MWCNU, dan Ranting se-Banyuwangi.


“Jadi itu (Daharpari) semacam program sedekah setiap hari, bisa berupa sedekah makanan, sembako dan sebagainya, yang sampai sekarang masih tetap jalan,” ucap Sekretaris PC LAZISNU Banyuwangi, Muhammad Faishol di Banyuwangi, Senin (22/12).


Menurut Faishol, di awal peluncuran program tersebut skema sedekahnya adalah pemberi sedekah setiap hari digilir per-UPZIS LAZISNU MWCNU, yang di Banyuwangi mencapai 25. Sedangkan  UPZIS LAZISNU Ranting NU yang mencapai 100, juga diharuskan bersedekah setiap hari. Sedekah tersebut diberikan kepada warga di sekitarnya.


“Untuk pemantauan, kami mengharuskan tiap-tiap UPZIS LAZISNU MWCNU dan Ranting melaporkan aksi sedekahnya kepada kami plus foto kegiatannya,” lanjutnya.


Alumnus Pondok Pesantren Sabilurrosyad, Gasek, Malang tersebut menegaskan bahwa  Daharpari dimaksudkan untuk membantu meringankan beban hidup masyarakat. Katanya, bantuan yang instan sangat dibutuhkan, lebih-lebih di tengah kegalauan ekonomi akibat virus Corona saat ini yang tak kunjung  mereda. Banyak warga yang susah untuk membeli sembako.


“Nah LAZISNU berusaha sebisa mungkin membantu warga,” jelalsnya.


Faishol menegaskan, dengan jadwal sedekah setiap hari, tentu cukup banyak warga yang menerima manfaatnya walaupun masih jauh dari harapan. Tapi yang pasti setiap hari keluar sedekah dari LAZISNU. Dengan demikian, maka diharapkan sedekah akhirnya menjadi kebiasaan.


“Dan sampai hari ini, Daharpari masih berjalan, semoga terus berlanjut sampai kapanpun,” tambahnya.


Di tempat terpisah, Ketua PCNU Banyuwangi KH Ali Makki Zaini memberikan apresiasi kepada jajaran pengurus LAZISNU yang telah dengan istiqamah menjalankan program Daharpari. Sebab, menurutnya, tidak gampang untuk melestarikan program yang memerlukan dana.


Karena itu, Gus Makki, sapaan akrabnya, meminta segenap pengurus LAZISNU untuk bisa menjalin sinergi dengan semua pihak dan pemangku kebijakan (stakeholder) yang ada.


“Pengurus NU di semua tingkatan harus mampu menjalin komunikasi yang baik dan bersinergi dengan semua pihak dan stakeholder. Karena pada kuncinya aktif di NU harus difikirkan, diemban, dan dilaksanakan secara bersama. Hindarkan ego sektoral,” pungkasnya.


Pewarta:  Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin