Daerah

LAZISNU Bantul Himpun Setengah Miliar per Bulan dari Koin NU

Jum, 30 Oktober 2020 | 09:00 WIB

LAZISNU Bantul Himpun Setengah Miliar per Bulan dari Koin NU

Raker NU Care-LAZISNU Bantul, Kamis (29/10). (Foto: Markaban Anwar)

Bantul, NU Online

Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta menggelar Rapat Kerja (Raker) di Balai Banjarharjo, Muntuk, Kecamatan Dlingo, Bantul, Kamis (29/10).

 

Raker NU-Care-LAZISNU Kabupaten Bantul masa khidmat 2019-2024 tersebut digelar dengan tema Optimalisasi Pengelolaan Lembaga untuk Kemandirian Jam’iyah dan Kemaslahatan Umat. Raker dikuti oleh perwakilan 17 LAZISNU tingkat kecamatan dari seluruh wilayah kabupaten Bantul. 

 

Ketua LAZISNU Kabupaten Bantul, Mahmudin SP mengungkapkan, Raker NU Care-LAZISNU dilaksanakan untuk memusyawarahkan program kerja, baik jangka pendek tahunan maupun jangka panjang empat tahun ke depan.

 

"Upaya mengusung kemandirian jamiyah NU dan kemaslahatan umat dapat diukur dengan telah berdirinya lembaga 17 LAZISNU di masing-masing kecamatan di Bantul. Semua tingkat LAZISNU kecamatan sudah bekerja melalui pengumpulan dana masyarakat melalui Gerakan Kotak Infak (KoinNU) yang sudah berjalan sejak tiga tahun terakhir. Ini hasilnya cukup besar. Supaya lebih optimal, untuk itu perlu peningkatan kinerja pengurus," kata Mahmudin. 

 

Menurut Mahmudin, meski terdapat kendala, dari program Gerakan Koin NU tersebut di tahun 2019 telah menghimpun 42 ribu kotak Koin NU. Penghimpunan per bulannya kisaran Rp500 juta. Posisi tahun lalu mencapai Rp5,4 miliar.

 

"Meski pencapaian sudah baik, tetapi perlu ditata agar ke depannya lebih optimal baik dari aspek omset dan makin banyak yang menerima manfaat," imbuhnya.

 

Infak Koin NU yang digalang dari 42 ribu KK tersebut, lanjut dia, harus dipertahankan. "Syukur bisa bertambah. Pemanfaatan yang terlihat salah satunya bidang kesehatan masyarakat yakni layanan ambulans NU, layanan transportasi pasien dari rumah menuju rumah sakit tanpa dipungut biaya," bebernya.

 

Saat ini, lanjut dia, telah ada 23 ambulans NU dengan rata-rata pelayanan per hari mengantarkan 3-4 pasien. "Artinya dalam sebulan 70-80 pasien per hari mendapatkan pelayanan secara gratis," terang Mahmudin.


Sementara itu Wakil Ketua PCNU Kabupaten Bantul, Dr. H. Habib Kamil mendorong pengembangan peningkatan kinerja LAZISNU dengan sistem digital dan online. 

 

"Pengelolaan melalui digitalisasi dan online untuk menyasar kalangan yang sudah terbiasa pegang gadget, misalnya membuat program aplikasi yang orang tinggal klik sudah bisa berdonasi baik dengan metode potong pulsa atau transfer online," ujar Habib Kamil. 


Pada kesempatan sama, Rais Syuriyah PCNU Bantul, KH Damanhuri mengemukakan bahwa jamaah NU yang besar bisa sangat memiliki potensi kebaikan untuk memberdayakan umat. Maka, perlu adanya profesionalisme tata kelola yang perlu ditingkatkan oleh LAZISNU. 

 

"Tata kelola yang baik wajib dilakukan oleh setiap lembaga. Di LAZISNU Bantul saya kira sudah diterapkan pengelolaan dengan bagus, namun masih perlu ditingkatkan secara profesional, sehingga nantinya bisa diaudit baik oleh akuntan publik juga audit syariah oleh kementerian agama," pungkas Kiai Damanhuri.

 

Kontributor: Markaban Anwar
Editor: Kendi Setiawan