Daerah

LAZISNU Bali Turunkan Bantuan Tahap Pertama Kepada Guru dan Warga Ter-PHK

Sab, 18 April 2020 | 07:30 WIB

LAZISNU Bali Turunkan Bantuan Tahap Pertama Kepada Guru dan Warga Ter-PHK

LAZISNU Bali masih memproses bantuan untuk tahap kedua yang akan diberikan kepada 2500 warga terdampak Covid-19.

Jakarta, NU Online
Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Provinsi Bali membagikan sembako gratis kepada 1200 warga di sembilan kabupaten/kota di Bali yang terdampak Covid-19. Mereka adalah guru ngaji non-ASN, para pekerja korban PHK, dan warga kurang mampu.

Ketua NU Care-LAZISNU Provinsi Bali, Ekky Rezali mengatakan, bantuan yang diberikan berisi beras lima kg, minyak goreng 5 liter, mi instans 10 bungkus, sabun lima saset, dan susu kental satu dus. Bantuan yang telah disalurkan para relawan tersebut, lanjutnya, merupakan penyaluran tahap pertama.

Pihaknya masih memproses bantuan untuk tahap kedua yang akan diberikan kepada 2500 warga terdampak Covid-19. Kemungkinan, ucap Ekky, awal Ramadhan bantuan sudah bisa didistribusikan kepada masyarakat tersebut.

“Semua telah kami proses. Jadi sebelum kami berikan sembako kami data terlebih dahulu warga yang benar-benar terdampak Covid-19. Mereka kami survei, kami lihat layak atau tidak mendapat bantuan,” katanya, Sabtu (18/4).

Jika diuangkan bantuan tahap pertama yang telah dibelanjakan NU Care-LAZISNU untuk masyarakat tersebut mencapai Rp60 juta. Seluruhnya berasal dari uang zakat, infak, dan sedekah yang dihimpun LAZISNU selama beberapa bulan terakhir.

“Kami berharap bantuan yang diberikan mampu meringankan beban masyarakat meskipun tidak sepenuhnya,” katanya.

Kemudian, terkait Covid-19 di Indonesia termasuk wilayah Bali pada khususnya, Ekky mengajak seluruh warga untuk bersama-sama melawan corona dengan cara memperkuat kegiatan pencegahan dan sosialisasi kepada masyarakat.

“Intinya, kita harus besama-sama bergotog royong bersama. Umat tidak bisa berjalan sendiri-sendiri,” ungkapna.

Dampak Covid-19 di Bali sendiri telah menyebabkan sejumlah kelompok masyarakat kehilangan pekerjaannya. Mereka adalah para pekerja hotel, pekerja informal dan para pedagang kecil yang ada di sembilan kabupaten/kota di Bali.

Salah satu sektor yang paling terdampak adalah pariwisata, meski tidak hanya di Bali. Dampak ekonomi menyerang sepuluh kawasan wisata lain yang ditaksir paling parah terkena imbas corona. Sepuluh wilayah tersebut mencakup Batam, Denpasar, Yogyakarta, Labuan, Bajo, Lombok, Malang, Manado, Silangit, Tanjung Pandan, dan Tanjung Pinang.
 

Pewarta : Abdul Rahman Ahdori
Editor : Alhafiz Kurniawan