Daerah

Langkah PWNU Jateng Sambut Abad Kedua NU

NU Online  ·  Selasa, 10 Juli 2018 | 13:00 WIB

Langkah PWNU Jateng Sambut Abad Kedua NU

KKetua PWNU Jateng HM Muzammil (memegang mikropon)

Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah (PWNU Jateng), HM Muzammil, mengungkapkan memasuki abad kedua NU, PWNU Jateng akan mempererat antara NU di dalam struktur maupun NU secara kultural. Hal itu agar ada keseimbangan sekaligus memperkuat di antara keduanya.

“Ini terus dilakukan upaya menjamiyahkan jamaah,” ujarnya saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (10/7).

Untuk mewujudkan hal tersebut, PWNU Jateng akan melakukan pembahasan lebih lanjut bersama lembaga dan Banom agar struktur kepengurusan bisa berjalan baik. Pada tataran kultural, Muzammil menyebut selama ini sudah berjalan baik. 

“Konkretnya kita upayakan pengembangan kapasitas kelembagaan dengan cara meneruskan keberhasilan pengurus periode lalu dan mendorong agar memfungsikan lembaga-lembaga yang belum maksimal,” papar pria yang semasa muda aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Penguatan koordinasi antarlembaga dan Banom di lingkungan PWNU Jateng menjadi hal utama untuk dilakukan. Tujuannya agar lebih sinergis dalam memberikan layanan kepada Nahdliyin.

Sebagai langkah awal, PWNU Jateng lebih dulu menentukan skala prioritas dari program-program yang telah diputuskan dalam Konferensi Wilayah (Konferwil) PWNU Jateng akhir pekan lalu. “Kita tentukan dulu skala prioritasnya sesuai dengan kebutuhan Nahdliyin khususnya dan masyatakat pada umum di Jateng,” kata dia.

HM Muzammil terpilih sebagai Ketua PWNU Jateng periode 2018-2023 pada Konferensi Wilayah (Konferwil) Jateng yang berlangsung di Pondok Pesantren Miftahul Huda Ngroto, Gubug, Grobogan, Sabtu-Ahad, 7-8 Juli 2018.

(Baca: Gaya Politik Praktis Jangan Digunakan di Arena Konferwil)

Pengukuhan HM Muzammil setelah melalui proses pemilihan dan muncul tiga nama pada tahap pencalonan yakni H  Arja'Imroni didukung 16 suara, HM Muzammil 12 suara, dan Gus Hayatun 9 suara. Namun, pada saat pemilihan tahap kedua, Arja' Imroni menyatakan mengundurkan diri, sehingga calon ketua tinggal dua orang.

Oleh pimpinan sidang dari PBNU ditawarkan kepada peserta untuk pilihan ulang atau aklamasi. Pilihannya adalah aklamasi dengan menetapkan HM Muzammil sebagai Ketua PWNU. HM Muzammil berdampingan dengan KH Ubaedullah Shodaqoh yang ditetapkan sebagai rais syuriyah dalam Konferwil kelimabelas tersebut. (Kendi Setiawan)