Lakpesdam NU Temukan Anggaran Disdik Tumpang Tindih
NU Online · Jumat, 31 Mei 2013 | 04:33 WIB
Sumenep, NU Online
Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU sumenep menemukan adanya tumpang tindih dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran (RKA) di Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten setempat. Dalam RAK tahun 2013, terdapat dua program yang sama dalam kegiatan yang serupa.<>
Selain itu, terdapat ketidaksesuaian dengan amanat Undang-undang yang mengharuskan 20 persen anggaran untuk pendidikan. Bahkan, belanja pegawai lebih tinggi dibandingkan dengan belanja barang dan jasa serta belanja modal.
Demikian disampaikan Direktur Lakpesdam NU Sumenep Abd. Waris di Sekretariat PCNU setempat, Kamis (30/5). Hal itu hasil dari analisa terhadap anggaran sejumlah SKPD. ”Saya anggap ini merupakan sebuah rancangan awal bocornya anggaran,” katanya kepada NU Online.
Waris mengatakan, dinas pendidikan mendapatkan prioritas tertinggi dalam alokasi anggaran yang bersumber dari dana APBD tahun 2013, yakni Rp. 574.435.391.945 dari total anggaran APBD berkisar Rp. 1,4 triliun.
Lakpesdam menemukan tumpang tindih anggaran dalam program pemilihan siswa tauladan yang menghabiskan anggaran Rp. 72.394.250. Selain itu, dalam nomor klatur yang sama terdapat program pemilihan siswa teladan tingkat SMP dan SMA yang telah menelan anggaran sebesar Rp. 12.499.000. ”Kedua program ini kan lebih baik disatukan, walaupun tempatnya berbeda,” ungkapnya .
Seharusnya, menurut Waris, disdik lebih berhati-hati dalam menyusun anggaran. Hal ini untuk meminimalisir akan terjadinya tumbang tindih anggaran. Sehingga semua program berjalan sesuai dengan porosnya masing-masing dan tidak terjadi mark up anggaran. ”Keberadaan kedua anggaran tersebut, saya kira terlalu berlebihan. Sehingga akan terjadi mark up anggaran,” terangnya.
Dia memaparkan, kalau di setiap SKPD terjadi seperti itu, pihaknya memprediksi akan terjadi banyak kebocoran anggaran negara. ''Jangan sampai kegiatan-kegiatan di dinas itu menjadi ajang bocornya anggaran,'' paparnya.
Pihaknya akan menyampaikan hasil analisanya kepada bupati guna menjadi salah satu masukan kepada pemerintah. ''Kami juga akan sampaikan hasil analisa ini kepada bupati untuk menjadi pertimbangan dalam penentuan program dan anggaran ditahun berikutnya,'' tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sumenep A. Shadik, tidak banyak komintar saat dikonfirmasi persoalan ini. Malah pihaknya mengatakan masih belum mengetahui kepastiannya dalam penyusunan RKA disdik tahun 2013.
”Kami kan cek dulu. Jek ender dellu (jangan terburu-bur),” kata Shadik setelah mengikuti rapat di Kantor DPRD sumenep, Kamis (30/5). Setelah itu ia langsung menghindar awak media dengan alasan masih ada agenda di luar yang sangat penting. ”Kami sudah ditelepon Pak Bupati,” terangnya.
Ditempat berbeda, Ketua Komisi D DPRD Sumenep Subaidi saat dimintai komentarnya menyatakan, pihaknya menilai tidak mungkin sampai terjadi dua program yang sama dengan anggaran yang berbeda. ''Kalau sampai doble program pasti kami tolak dan pasti tidak lolos dipembahasan komisi D,'' pungkasnya.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: M. Kamil Akhyari
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
4
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
5
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua