Daerah

Kurban di Sekolah, Pembelajaran Cinta Kasih

NU Online  Ā·  Jumat, 26 Oktober 2012 | 12:16 WIB

Brebes, NU Online
Latihan kurban di setiap sekolah kini telah menjadi tradisi saat hari raya Idhul Adha. Banyak sedikitnya hewan kurban yang disembelihpun tergantung pada kemampuan gotong royong peserta didik. Yang tentunya, atas kreatifitas pengurus OSIS serta arahan dan bimbingan dari guru agama Islam.
<>
Di SMA 3 Brebes misalnya, latihan kurban dijadikan agenda tahunan. Ā Diharapkan, peserta didik mampu mengambil hikmah sebagai perwujudan cinta kasih terhadap sesama. ā€œKami ingin tanamkan rasa cinta kasih kepada sesama manusia dengan saling berbagi,ā€ ujar Kepala SMA 3 Brebes Drs H Bambang Gunawan disela kegiatan latihan kurban di halaman sekolah Jumat Sore (26/10).

Menurut dia, pembelajaran dilakukan sejak dini agar siswa-siswi bisa memetik hikmah dari kegiatan yang sudah dilaksanakan. Kepanitian dipegang oleh OSIS sehingga para siswa dapat merasakan langsung, mulai dari proses pembelian, pemotongan, pengulitan, tetelan, cincang, hingga pendistribusian kepada warga. ā€œ60 persen dilaksanakan oleh siswa sedangkan guru pembimbing 40 persen dalam pelaksanaan kegiatan ini,ā€ terangnya.

Seperti tahun sebelumnya, lanjut Bambang, SMA 3 mengorbankan 2 ekor sapi. Satu ekor berasal dari gotong royong para siswa, sedangkan satu ekor lainnya berasal dari iuran para tenaga pendidik dan kependidikan SMA 3. ā€œKami tidak ingin tersiar kabar, kalau latihan kurban ini hanya untuk jor-joran para guru. Para guru dan TU juga iuran, karena kami lebih mementingkan masyarakat yang membutuhkan,ā€ tandasnya.

Pembina OSIS SMA 3 Brebes Sri Iskandar Efendi SPd mengaku bangga dengan semangat para siswa mengikuti kegiatan latihan kurban. Termasuk keberhasilannya mengumpulkan dana gotong royong dari 887 siswa.Ā 

Ketua OSIS SMA 3 Brebes Dimas menjelaskan, daging-daging yang telah dibungkus, didistribusikan ke 10 titik usai melakukan sholat jumat berjamaah. Antara lain 2 titik di panti asuhan dan 8 di desa-desa sekitar sekolah. ā€œKami kirim dengan sepeda motor juga becak ke 10 titik,ā€ tutur Dimas.

Ā Latihan kurban juga terlihat di SMP 2 Brebes. Kepala SMP 2 Brebes Taufiq MPd menjelaskan, kegiatan latihan kurban sudah menjadi tradisi. Dan menjadikan anak-anak senang sekaligus tidak phobia terhadap darah. ā€œAnak-anak dengan semangat mencincang, netheli daging tanpa canggung,ā€ terangnya.

Wakasek bidang SDM SMP 2 Brebes Drs Dharma Suhaeri menjelaskan, SMP 2 mengorbankan 1 ekor sapi dan 4 ekor kambing. Untuk pendistribusian, lewat perwakilan anak-anak di masing-masing kelas untuk dibagikan di desanya. Sehingga tidak terjadi antrian panjang. ā€œAnak-anak tahu persis tetangganya yang tergolong dhuafa, sehingga tepat sasaran,ā€ terang dharma.Ā 

Di SMK Karya Bakti juga dilangsungkan latihan kurban. Pendistribusaian dilakukan secara langsung kepada seluruh masyarakat sekitar pukul 11.00 WIB. Menurut Kepala SMK Karya Bakti Hj Nurhalimah SH menjelaskan, disekolahnya menyembelih 1 ekor sapi dan 5 ekor kambing.Ā 

Kata Nurhalimah, dalam rangkaian korban, para siswa dilatih untuk menghayati dan meneladani ritual yang berdimensi ahlakul karimah seorang anak orang tuanya. Demikian juga tanggung jawab orang tua menunaikan perintah Allah SWT di atas segalanya. ā€œBakti seorang Ismail kepada Ibrahim, akan berbuah kemuliaan,ā€ tutur Hj Nurhalimah yang juga Ketua PC Muslimat NU Brebes itu.

Sedangkan SMA 2 Brebes, tidak menggelar pelatihan korban. Dengan alasan tidak ingin membebani biaya kepada para orang tua siswa. ā€œTahun ini, kami meniadakan latihan kurban. Berdasarkan hasil rapat, untuk menghindari volume iuran kepada para orang tua siswa,ā€ ujar Winaryo salah seorang guru.Ā 


Redaktur Ā  Ā : Mukafi Niam
Kontributor: Wasdiun