Kendal, NU Online
Gelaran Halal bi Halal Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Kabupaten Kendal yang dilaksanakan di Ponpes Safiiyah Salafiyah di Desa Gebanganom Wetan, Kecamatan Kangkung, Kendal, Jawa Tengah Kamis (5/7) sore terasa istimewa. Pasalnya, acara rutin yang digelar setiap bulan Syawal kali ini dihadiri Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo.
Ganjar menyampaikan kedatangannya itu merupakan bagian dari program rutinnya sebagai Gubernur Jawa Tengah untuk menyapa warga yang sempat terhenti selama dirinya cuti mengikuti kampanye pencalonan Pemilihan Gubernur Jawa Tengah.
“Yang ingin pertama saya lakukan adalah bertemu dengan Pak Dirman dan Mbak Ida, ben adem. Mbah Mun pesan, warga NU jangan sampai terpecah belah akibat Pilkada. Maka tugas saya dan Gus Yasin untuk kembali menyatukannya,” ungkap Ganjar, disambut gemuruh tepuk tangan hadirin.
Ganjar mengaku pihaknya bersama Taj Yasin telah menyiapkan sejumlah program untuk memberdayakan kalangan pesantren dan madrasah diniyah yang merupakan basis dari NU.
"Yang masih jadi kendala, banyaknya lembaga di NU yang belum berbadan hukum. Oleh karena itu saya akan memfasilitasi agar lembaga-lembaga itu bisa berbadan hukum, janjinya sebagaimana dirilis radarpekalongan.co.id
Pengasuh Ponpes Safiiyah Salafiyah, Gus Mufthon Samroddin Rois menyambut baik niat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk memberikan perhatian khusus terhadap pesantren dan Madin. Pun demikian, dikatakannya selama ini ponpesnya hidup dari swadaya masyarakat, khususnya warga nahdliyin.
Gus Mufthon yang merupakan alumni dari pesantren asuhan KH Maemun Zubair di Rembang menyampaikan pesan gurunya bahwa apapun bisa diarahkan untuk kemaslahatan. Dia berharap kemenangan pasangan Ganjar-Yasin dapat membawa kemaslahatan untuk warga nahdliyin di Jawa Tengah.
Ketua PC Ansor Kendal Muhammad Ulil Amri, mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang telah menyempatkan waktunya mengunjungi pesantren.
Menurut Ulil pesantren merupakan basis dari pendidikan berkarakter. Di Pesantren, katanya, para santri tidak hanya belajar ilmu sebagai alat tapi juga dibekali pendidikan akhlak sehingga keluar dari pesantren para santri telah siap untuk terjun ke masyarakat.
“Alumni dari pesantren Safiiyah Salafiyah ini telah banyak berkiprah di berbagai sektor di masyarakat. Salah satu prestasi yang membanggakan, alumni dari Ponpes ini menjadi tim inti dalam lomba Kadarkum mewakili Jawa Tengah dan mendapat juara ketiga tingkat nasional tahun 2016,” terang Ulil. (Red: Muiz)