Daerah

Kreativitas dan Inovasi adalah Kekuatan Organisasi

NU Online  ·  Rabu, 29 Agustus 2018 | 11:00 WIB

Kreativitas dan Inovasi adalah Kekuatan Organisasi

Khalilah di hadapan peserta workshop.

Pontianak, NU Online
Kementerian Pemuda dan Olahraga menyelenggarakan Workshop Penguatan Manajerial Organisasi Kepemudaan Tingkat Daerah. Kegiatan diselenggarakan di Hotel Harris Pontianak, Kalimantan Barat. Selasa (28/8).

Pada kesempatan tersebut, narasumber pertama adalah Khalilah yang menyampaikan sub tema menfasilitasi tumbuhnya kreativitas dan inovasi dalam berorganisasi.

Menurutnya, di dalam organisasi perlu adanya pembaharuan agar keberadaannya lebih berkembang dan yang juga tidak terhindarkan yakni inovasi dan kreativitas kader. “Agar organisasi mempunyai ruh dan kekuatan,” katanya.

Dalam pandangannya, setiap organisasi bisa bertahan dengan inovasi dan kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah. “Juga membuka peluang guna menumbuhkan usaha,” ungkap salah seorang Pimpinan Pusat Fatayat NU ini.

Dirinya tidak menampik kalau dalam organisasi akan menjumpai masalah. “Namun justru permasalahan tersebut yang menimbulkan tumbuh kedewasaan dan tumbutnya rasa tanggung jawab,” ujarnya.

Lebih lanjut, Khalilah mengingatkan posisi bonus demografi pada masa mendatang. “Ini menjadi tantangan bagi pemuda untuk berkompetensi karena di zaman modern ini banyak memangkas pekerjaan yang menggunakan tenaga manusia,” urainya.

Kendati demikian para pemuda jangan khawatir karena akan muncul juga pekerjaan baru yang butuh kemampuan baru pula. “Oleh sebab itu, kita perlu mengupgrade personal dalam menjawab tantangan tersebut," paparnya

Disampaikan Khalilah bahwa Kementerian Pemuda dan Olahraga telah memberikan banyak program kepada pemuda salah satunya berwirausaha. “Bantuan pemerintah itu bisa diambil dan dimanfaatkan untuk menunjang wirausaha,” katanya. 

“Para pemuda hendaknya bisa memanfaatkan peluang yang ada dan tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk mengembangkan kreatifitas,” pungkasnya. (Rika Artika/Ibnu Nawawi)