Kraton Kartasura, Cikal Bakal Kraton Surakarta
NU Online · Kamis, 26 September 2013 | 03:01 WIB
Sukoharjo, NU Online
Selama ini orang banyak mengetahui tentang keberadaan kraton Surakarta. Tetapi mungkin belum banyak yang tau jika Kraton Kartasura adalah cikal bakal kraton Surakarta. Bahkan konon, penyebutan “Surakarta” merupakan kebalikan dari “Kartasura”.
<>
Bekas lokasi keraton Kartasura terletak di Desa Krapyak, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah. Keraton ini menjadi bagian penting dari sejarah kejayaan dinasti Kerajaan Mataram Islam di Jawa. Kraton ini berdiri pada tahun 1680-1742 oleh Amangkurat II.
“Berawal dari pemberontakan Trunajaya dari Madura pada tahun 1677, yang menyerbu di Keraton Mataram lama yang terletak di Plered. Saat itu Adipati Anom yang bergelar Amangkurat II, melarikan diri ke hutan Wanakarta dan mendirikan Keraton Kartasura,” kata Haris (70), juru kunci petilasan Keraton Kartasura.
Selanjutnya, papar Haris, pada tahun 1681 Amangkurat II yang dibantu VOC pun memenangkan perang dengan Kerajaan Mataram. Akhirnya, Mataram berhasil dikuasai Amangkurat II.
Setelah itu, sambungnya, perang dan pemberontakan menghiasai kisah dari Kraton Kartasura, dan yang paling terkenal terjadi pemberontakan Mas Garendi pada tahun 1742 yang dibantu etnis Tionghoa menyerbu dan menghancurkan Kraton Kartasura.
“Saat itu, Pakubuwono II yang bertahta, melarikan diri ke Ponorogo. Baru Pada akhir tahun 1743 Pakubuwana II kembali ke Kartasura namun kondisi kota tersebut sudah hancur. Ia pun memutuskan membangun istana baru di desa Sala bernama Surakarta, yang ditempatinya sejak tahun 1745,” imbuhnya.
Saat ini, Keraton Kartasura berubah wujud menjadi kompleks pemakaman. Selain makam keluarga raja, di beberapa lokasi juga dibuka untuk pemakaman umum.
"Namun sejak tahun 2005, lokasi ini sudah tertutup untuk pemakaman umum, dan hanya sesekali turis asing datang berkunjung, namun hal tersebut bisa dihitung dengan jari,” pungkasnya.
Kraton Kartosuro masih menyimpan misteri Sejarah Indonesia yang perlu ditelaah secara luas, karena merupakan cikal bakal Kerajaan Mataram Islam yang akhirnya terpecah (dipecah oleh Belanda) menjadi Kraton Surakarta dan Ngayogyakarto (Yogyakarta). Sebab di negara maju, hal ini merupakan aset negara yang perlu dilestarikan. (Ahmad Rosyidi/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menggali Hikmah Ibadah Haji dan Kurban
2
Khutbah Jumat: Menggapai Pahala Haji Meskipun Belum Berkesempatan ke Tanah Suci
3
Amalan Penting di Permulaan Bulan Dzulhijjah, Mulai Perbanyak Dzikir hingga Puasa
4
Keistimewaan Bulan Dzulhijjah dan Hari Spesial di Dalamnya
5
Khutbah Jumat: Persahabatan Sejati, Jalan Keselamatan Dunia dan Akhirat
6
Kelola NU Laksana Pemerintahan, PBNU Luncurkan Aplikasi Digdaya Kepengurusan
Terkini
Lihat Semua