Bandar Lampung, NU Online
Sukses penyelenggaraan Pemilihan Gubernur (Pilgub) dan Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) Serentak pada 27 Juni 2018 mendapat apresiasi dari Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Puteri (Kopri) Lampung. Kepengurusan yang tersebar di 35 kampus pada 10 kabupaten dan kota tersebut menghargai proses demokrasi yang aman, damai dan kondusif.
“Kami mendukung langkah-langkah yang dilakukan penyelenggara Pilgub dan pilkada serentak di Propinsi Lampung untuk tetap menjaga marwah demokrasi, profesionalitas dan tanpa intervensi pihak manapun,” kata Ana Yunita Pratiwi, Selasa (3/7).
Ketua Kopri Pengurus Koordinator Cabang Lampung ini Mendukung upaya yang dilakukan Bawaslu Propinsi Lampung dalam setiap proses tahapan pengawasan, penanganan dan penegakan keadilan pilgub dan pilkada serentak 2018 tanpa intimidasi.
“Juga memohon kepada seluruh pendukung dan pasangan calon pilgub dan pilkada Lampung untuk mentaati semua ketentuan hukum serta peraturan perundang-undangan," ungkapnya. Baik tahapan dan proses yang sedang dilangsungkan penyelenggara, dan menerima apapun hasil yang diputuskan oleh penyelenggara Pilkada Propinsi Lampung, lanjut Ana.
Pernyataan yang diamini 10 kepengurusan Kopri di tingkat kabupaten dan kota di Lampung tersebut turut memohon kepada media untuk bersama melakukan pengawalan agar terwujud pilgub dan pilkada yang demokratis dan bermartabat.
“Sedangkan kepada seluruh lapisan masyarakat Lampung untuk turut serta dalam memelihara keamanan, ketertiban dan kelancaran semua kegiatan dalam tahapan Pilgub serta tidak terpancing dengan isu politik yang belum tentu kebenarannya,” ungkapnya.
“Kami berharap proses demokrasi melalui pemilihan gubernur dan kepala daerah berjalan lancar dan tertib hingga tahapan akhir,” katanya. Hal tersebut dibuktikan dengan tidak terciderai kepentingan kelompok atau golongan sehingga ada gesekan yang menimbulkan perpecahan dan mengganggu aktivitas masyakarat.
Di Lampung berlangsung pemilihan gubernur dan kepala daerah di Kabupaten Tanggamus dan Kabupaten Lampung Utara. (M Candra Syahputra/Ibnu Nawawi)