Konvoi Jas Hijau di Bondowoso untuk Kesetiaan pada NKRI dan NU

Bondowoso, NU Online
Ketua DPRD Kabupaten Bondowoso H Ahmad Dhafir mengatakan bahwa para ulama, terutama ulama Nahdlatul Ulama mempunyai peran andil besar dalam melahirkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, sebagai umat Islam, mempunyai kewajiban untuk menjaganya keutuhan NKRI.

Hal tersebut disampaikan sebelum melepas konvoi Jas Hijau dalam rangka hari lahirnya (Harlah) NU ke-94 di rumah dinasnya di Kelurahan Tamansari, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Sabtu (15/4) pagi.

"Jangan sekali-kali menghilangkan jasa ulama (jas hijau) dan NKRI harga mati," tegasnya di hadapan peserta konvoi di Jalan Ki Mangun Sarkoro.

Menurutnya, anak yang baik adalah anak yang menjaga warisan orang tua. Kita mendapatkan warisan dari ulama yaitu NKRI ini. Untuk itu, kita jaga dan kita wariskan untuk cucu-cuci kita.

Konvoi kendaraan roda dua yang bertajuk kesetiaan kepada NU dan NKRI dengan memakai kaos yang bertuliskan jas hijau adalah merupakan rangkain harlah NU ke-94 dengan mengelilingi pinggiran kota Bondowoso dan finish di Pondok Pesantren Darul Falah Cermee.

Konvoi tersebut diikuti sekitar 2500 kendaraan sepada motor dengan komando langsung Ketua DPRD Bondowoso yang juga Penasihat GP Ansor Bondowoso. Kegiatan itu diikuti para kepala desa (kades), camat, se-Kabupaten Bondowoso serta kader Ansor.

Ketua PCNU Bondowoso KH Abdul Qodir Syam mengatakan, kebersamaan dan keyakinan yang hadir pada konvoi itu menunjukkan bahwa Islam tidak menghalangi kebersamaan dalam berbangsa dan bernegara.

Malah, kata dia, hal itu meyakinkan kita bahwa berbangsa dan bernegara, ber-Pancasila dan Undang-Undang Dasar 45 adalah final buat kita di bawah kawalan Nahdlatul Ulama. (Ade Nurwahyudi/Abdullah Alawi)