Daerah

Konferwil IPNU Jogja Sempat Tegang

NU Online  ·  Rabu, 12 Januari 2005 | 19:18 WIB

Jogjakarta, NU Online
Badan otonom Nahdlatul Ulama (Banon NU) yang ada di wilayah DIJ terus melaksanakan regenerasi atau sering disebut konfenrensi wilayah (Konferwil). Setelah Pengurus Wilayah GP Ansor DIJ pada 25-26 Desember 2004 yang lalu, hal serupa juga dilaksanakan Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Bantul pada bulan sama.

Belum ada selang sebulan setelah IPNU Bantul melaksanakan konferensi cabang (Konfercab). Pengurus Wilayah IPNU DIJ juga mengadakan konfenrensi wilayah (Konferwil). Koferwil yang berlangsung pada 8-10 Januari itu diikuti 5 Cabang IPNU yang ada DIJ. Acara akbar yang bertempat di SMK Ma’arif Wates Kulonprogo itu juga dihadiri Wakil Bupati Kulonprogo Anwar Hamid, kiai atau sesepuh NU dan tokoh-tokoh NU lainnya.

<>

Dalam acara tersebut sempat ada perdebatan para peserta konferwil. Ketegangan dan keributan peserta itu terjadi pada saat pemilihan ketua. Pemicunya sepele, saat proses pemilihan ketua berlangsung, ternyata ada salah seorang calon ketua yakni  M Irfan Chalimy yang juga mantan ketua IPNU Cabang Bantul periode 2002-2004 kemarin, belum juga tampak kelihatan, sehinggga membuat para pendukung Irfan deg-degan dan berteriak dalam arena pemilihan itu.

Menariknya, setelah proses pemilihan ketua selesai dihitung, ternyata Irfan unggul atas pesaingnya Syukro AM (Ketua PC IPNU Sleman) yang mendapat suara separu dari Irfan, dan Sholahudin. Sehingga membuat pimpinan sidang dan para peserta konferwil sempat menghentikan sidang dan menunggu Irfan, jika ditunggu beberapa menit Irfan tidak juga hadir, maka Irfan gugur dan dimenangkan oleh pesaingnya yang terbanyak yakni Syukro yang akan menjadi ketua.

Setelah ditunggu beberapa menit kemudian Irfan muncul di arena pemilihan, spontan para pendukung Irfan berteriak. Setelah pimpinan sidang memutuskan Irfan sebagai pemenang dan menetapkan dirinya sebagai ketua PW IPNU Jogja periode 2005-2007 wajah Irfan tampak berseri-seri. Para pendukung dan peserta pun langsung menyuruh Irfan untuk naik ke podium untuk memberikan orasi dan sambutan.

Dalam sambutannya, Irfan mengatakan, dirinya akan bekerja semaksimal mungkin untuk memajukan IPNU, ”Karena ini amat teman-teman IPNU se-DIJ, maka saya akan berusaha semaksimal mungkin agar IPNU menjadi wadah kaum muda Nahdliyin yang berguna bagi agama, dan bangsa,” katanya.

Bidikan IPNU, lanjutnya, sudah jelas, yakni pelajar, dan santri. Sehingga tidak menutup kemungkinan ini juga akan melibatkan lembaga pendidikan dan pondok pesantre. Dari sini IPNU akan membuat program, bagaimana pelajar dan santri NU nantinya bisa terjun di masyarakat, sehingga masyarakat senang dengan keberadaan IPNU di daerahnya. (mar)