Daerah

Konfercab ISNU Ponorogo Diawali Bedah Buku dan Seminar Perkuat Literasi

NU Online  ·  Ahad, 19 Agustus 2018 | 20:00 WIB

Ponorogo, NU Online 
Pengurus Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU)  Ponorogo menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) di Aula Pascasarjana IAIN Ponorogo, Ahad (19/8). Kegiatan ini diawali dengan Seminar Penguatan Literasi Sarjana NU dan Bedah Buku Dari Membela Tuhan ke Membela Manusia: Kritik atas Nalar Agamaisasi Kekerasan karya Aksin Wijaya. 

Narasumber seminar dan bedah buku ini adalah Mas'ud Said, keynote speaker sekaligus Ketua PW ISNU Jawa Timur Aksin Wijaya, dan Sutejo. Keduanya adalah penggerak literasi nasional. Seminar dimoderatori oleh Isnatin Ulfah. 

Mas'ud menegaskan bahwa ISNU adalah literasi itu sendiri. Itu tidak terlepas dari ISNU sebagai wadah para sarjana. Menurutnya, tidak boleh ada sarjana NU yang tidak membaca. 

"Sarjana NU harus memiliki keinginan kuat untuk maju dan memajukan ISNU bersama-sama dengan gerakan literasi di semua bidang," tegasnya. 

ISNU memiliki potensi yang kuat di berbagai bidang. Potensi ini bisa terwujud kalau semuanya bersatu dan betul-betul dikuatkan dengan program. 

"Visinya harus menjadikan ISNU sebagai organisasi yang kuat, untuk mendukung NU bermartabat menuju Jatim yang sejahtera," katanya disambut aplaus peserta.

Sementara itu,  Aksin menyampaikan beberapa poin penting dari isi buku. Menurutnya,  fenomena agamaisasi kekerasan adalah contoh konkrit belum literatnya sebagian umat Islam terbadap ajaran Islam. Karena subtansi Islam adalah ketenangan dan kedamaian itu sendiri. 

Selanjutnya Sutejo mengomentari makna penting karya Aksin dari sudut literasi keagamaan. Lebih lanjut, Sutejo mengenalkan enam bentuk literasi yang harus menjadi konsen ISNU,  yakni: literasi baca-tulis,  literasi numerasi,  literasi sains, literasi finansial, literasi digital, dan literasi budaya dan kewargaan. Enam model literasi ini sekaligus menjadi subtansi Gerakan Literasi Nasional.

Plt. Ketua PC ISNU Ponorogo Abid Rohmanu mengatakan kegiatan ini sangat strategis dari sudut penguatan literasi dan revitalisasi organisasi. PC ISNU Ponorogo selama ini memang konsen pada kegiatan literasi, terbukti dari dua buku yang telah diterbitkan dan framing Islam Moderat lewat artikel-artikel populer yang diterbitkan dalam berbagai media cetak dan elektronik. Pada aspek revitalisasi organisasi, konfercab ini mempunyai makna penting untuk lebih banyak lagi menghimpun semua elemen kesarjanaan di lingkungan NU. Hal ini untuk memperbaiki dan memaksimalkan kiprah PC ISNU ke depan.

Sementara itu, ketua panitia konfercab, Ahmad Syafi'i bersyukur atas terlaksananya Konfercab dengan support dan dukungan penuh dari semua pihak, utamanya Rektor IAIN Ponoroga,  S. Maryam Yusuf, sekaligus Dewan Penasehat PC ISNU Ponorogo.  

Menurutnya terlibat antusiasme para peserta delegasi MWCNU se-Kabupaten Ponorogo. Harapannya ISNU bisa menjadi organisasi yang prospektif bagi upaya-upaya pemberdayaan SDM di internal sarjana NU.

"Lebih dari itu ISNU diharapkan kedepannya bisa menjadi partner kerja yang sinergis dengan para pengambil kebijakan di semua level," imbuhnya.

Konfercab yang dibuka oleh Ketua PW ISNU Jawa Timur itu secara aklamasi memilih Abid Rohmanu sebagai Ketua PC ISNU Ponorogo masa khidmah 2018-2022. (Luk/Abdullah Alawi)