Komunitas Ngaji Longgar Ajak Warga Lasem Bersihkan ‘Larahan’ dalam Pikiran
NU Online · Kamis, 23 Januari 2020 | 15:00 WIB
Afina Izzati
Kontributor
Dalam acara Selapanan Ngaji Longgar, Selasa (21/1) malam, larahan (sampah) dijadikan perbincangan hangat. Acara yang digelar oleh perangkat Desa Dasun, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, ini menggandeng Komunitas Ngaji Longgar Lasem. Komunitas ini digagas oleh Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN NU) Rembang.
Kepala Desa Dasun, Sujarwo, menyampaikan acara tersebut perlu diadakan karena Lasem merupakan kota kecil yang mendunia, baik dari segi heritage maupun destinasi wisatanya. Sungguh disayangkan ketika bantaran-bantaran sungainya masih sering dikotori larahan.
“Melalui acara ini, diharapkan masyarakat dapat menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya. Bukan di sungai. Apalagi dibuang sembarangan,” katanya.
Pengurus LTN NU Jajang Abdul Hamid menyampaikan, kegiatan Selapanan Ngaji Longgar diadakan dalam rangka mengkaji berbagai isu atau permasalahan yang dihadapi masyarakat.
“Acara yang diselenggarakan di Sanggar Budaya Dasun ini berjalan khidmat dan penuh antusias. Acara yang digelar setiap 40 hari sekali ini melibatkan warga dan aktivis LTN NU sendiri,” ujarnya.
Hadir dalam acara yang dimoderatori aktivis Longgar, M Akid Aha, itu tiga narasumber, yaitu Gus Ubaidillah (Dosen UIN Walisongo Semarang), Sujarwo (Kepala Desa Dasun), dan Ahmad Rif'an (Aktivis Lingkungan). Tidak ketinggalan juga dalam acara tersebut dimeriahkan dengan pagelaran Seni Angklung dari Desa Dasun sendiri.
Ahmad Rif'an mengatakan, permasalahan sampah sangat memprihatinkan. Di antaranya, sampah pemikiran yaitu mental. Menjadi masalah ketika sungai yang kotor hanya difoto-foto tanpa mengambil tindakan yang jelas untuk membersihkannya. Sebelum mengurus masalah sampah yang ada di lingkungan, sebaiknya mengurus sampah dalam pikiran terlebih dahulu.
“Persoalan sampah ini amat memprihatinkan. Tentu, sampah pikiran yang paling utama. Contohnya, sungai kalau cuma difoto-foto tanpa mengambil tindakan ya sama saja. Jadi, sebelum ngurus masalah larahan di luar, kita bersihkan dulu larahan-larahan dalam pikiran,” tegasnya.
Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua