Kiai Abdul Karim Lirboyo: Santri, Jadilah Paku!
NU Online · Ahad, 23 Oktober 2016 | 05:39 WIB
Setiap kali ada santri yang pamit pulang (boyong) dari pesantren, kiai kharismatik yang juga pengasuh Pesantren Lirboyo, Kediri Kiai Abdul Karim sering berpesan kepada para santri-santrinya, "Kamu mondok bertahun-tahun, kalau pulang jadilah paku!"
Demikian diceritakan KH Muhammad Shofi Al Mubarok Baedlowie dalam acara Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) yang digelar di Madrasah Diniyyah Tajul Ulum, Brabo, Tanggungharjo Grobogan, Jawa Tengah, (Sabtu, 22/10).
Ia menjelaskan, rumah tak akan berdiri kokoh tanpa paku, kehadirannya bisa merekatkan kayu yang masing-masing tidak satu arah, ada yang membujur dan melintang, semua disatukan oleh paku.
Di depan lebih dari 2 ribu santri, Pengasuh Pesantren Sirojuth Tholibin ini menegaskan tentang keikhlasan paku yang patut diteladani oleh santri.
"Walaupun paku itu jasanya sangat besar, karena tanpanya tidak akan berdiri sebuah rumah yang kokoh, meski begitu, paku tidak pernah tampak jasanya. Santri pun demikian, kebaikan-kebaikannya tak perlu tampak di mata masyarakat. Bahkan, paku kalau muncul sedikit, harus dipalu lagi supaya tak tampak"
Terakhir, ia memberikan pelajaran, paku kecil membutuhkan martil kecil, semakin besar paku juga tambah besar martil yang digunakan untuk membuat ia bermanfaat. Begitu pula santri, semakin besar kedudukan atau derajatnya, semakin besar pula cobaan yang ia terima sesuai kadar masing-masing orang yang berbeda. (Mundzir/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Keistimewaan Bulan Dzulhijjah dan Hari Spesial di Dalamnya
2
Amalan Penting di Permulaan Bulan Dzulhijjah, Mulai Perbanyak Dzikir hingga Puasa
3
Kelola NU Laksana Pemerintahan, PBNU Luncurkan Aplikasi Digdaya Kepengurusan
4
Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
5
Tak Bisa Mengelak Lagi, Negara Wajib Biayai Pendidikan Dasar Termasuk di Swasta
6
Mengenal Aplikasi Digdaya Kepengurusan yang Diluncurkan PBNU
Terkini
Lihat Semua