Daerah

KH Turmudzi Taslim AH Sosok Teladan Santri dan Masyarakat

NU Online  ·  Ahad, 24 Juni 2018 | 03:00 WIB

Semarang, NU Online
Beruntunglah menjadi manusia yang meninggal dan kebaikannya terus diingat. Sebaliknya, celakalah orang yang meninggal akan tetapi keburukannya selalu diingat. 

Hal tersebut disampaikan Habib Jakfar al-Musawwa pada haul KH Turmudzi Taslim AH dan halal bi halal alumni Pondok Pesantren Roudlatul Qur’an (PPRQ) Kauman, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (23/6).

Dalam pandangannya, KH Turmudzi Taslim AH merupakan satu di antara contoh manusia beruntung di mana para santri PPRQ dan warga Kauman selalu mengingat banyak hal yang bisa diambil sebagai suri teladan. 

Habib Jakfar menjelaskan, orang akan merasa adem saat dekat dengan kiai, hal tersebut didapati pula dari Kiai Turmudzi. “Kiai memiliki cara tersendiri dalam memberikan nasihat,” kata Habib Jakfar. Cara tersebut yakni dengan arif dan bijaksana, lanjutnya. 

Pengasuh PPRQ, KH Chamad Maksum Turmudzi dalam sambutannya memberikan apresiasi terhadap para alumni yang tetap melaksanakan haul bersama halal bi halal. “Sebab, para santri telah melaksanakan haul di bulan puasa sebagaimana dalam sejarahnya KH Turmudzi berpulang pada tanggal 5 Ramadhan,” kata Gus Chamad, sapaan akrabnya. 

Selain itu pada kegiatan haul juga digelar khatmil Qur'an beberapa bulan lalu. “Hal ini menunjukkan rasa hormat dan takdzim para santri terhadap kiai yang sangat besar,” ungkapnya.

Gus Chamad dalam kesempatan tersebut juga menegaskan bahwa peringatan haul KH Turmudzi bagi alumni memang disepakati pada tanggal 9 Syawal. Hal ini karena bila dilaksanakan saat Ramadhan, mereka tidak dapat mengikuti sebab umumnya memiliki tanggungjawab di masyarakat sebagai imam. (Shodiqun/Ibnu Nawawi)