KH Sujadi: Ayo Dipondokkan, Dipondokkan, Dipondokkan
NU Online · Ahad, 11 Februari 2018 | 08:34 WIB
Suara lantang dengan nada bergetar sangat terasa saat Mustasyar PCNU Kabupaten Pringsewu KH Sujadi mengingatkan dan mengajak seluruh warga NU untuk memprioritaskan pendidikan agama khususnya pendidikan pesantren kepada putra-putrinya.
"Ayo dipondokkan, dipondokkan, dipondokkan," tegas Bupati Pringsewu ini tiga kali mengingatkan betapa pentingnya mondok sebagai bekal kehidupan didunia dan akhirat.
Ia mengingatkan kepada para orang tua untuk membuang jauh-jauh kekhawatiran akan nasib putra-putrinya ke depan setelah belajar di pesantren. Hal ini karena ia melihat orang tua zaman sekarang lebih cenderung khawatir nasib putra-putrinya dalam urusan keduniaan daripada urusan keakhiratan.
"Jangan takut melarat (miskin) karena khawatir setelah mondok mau jadi apa. Semua sudah ditentukan oleh Allah SWT bagian manusia di dunia dan di akhirat," tegasnya.
Sudah seharusnya lanjutnya, para orang tua khawatir putra-putrinya tidak menjadi anak yang saleh, tidak berbakti kepada orang tua dan hanya memikirkan serta memperebutkan harta warisan saja. Kesedihan akan terasa saat orang tua sudah tua renta namun tidak diurus dan diperhatikan oleh anak-anaknya yang malah sibuk memperebutkan materi warisan harta dunia.
"Jangan sampai nasib putra-putri kita seperti Kan'an, putra Nabi Nuh yang oleh Allah ditegaskan Innahu laisa min ahlik (Sesungguhnya Kan'an bukanlah termasuk anakmu)," tegasnya saat memberikan Kajian Tafsir Al-Quran pada Ngaji Ahad (Jihad) Pagi di Gedung NU Pringsewu, Ahad (11/2).
Alumnus Pondok Pesantren Al-Asyariyyah Kalibeber ini selanjutnya mengisahkan betapa sedihnya Nabi Nuh melihat kenyataan bahwa putranya, Kan'an, tidak beriman kepada Allah sehingga mendapatkan azab ditenggelamkan oleh banjir. Semua itu disebabkan karena putranya tidak memiliki bekal keimanan dan keilmuan seperti yang diharapkan oleh Nabi Nuh.
"Anak Nabi saja bisa seperti itu. Apalagi anak kita manusia biasa. Ayo berikan pendidikan Agama untuk putra-putri kita," ingatnya seraya kembali mengingatkan bahwa pendidikan pesantren akan mampu memberikan modal kemaslahatan kehidupan di masa yang akan datang. (Muhammad Faizin/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua