KH Abdul Ghofur: Masjid, Institusi Pendidikan Pertama Islam
NU Online · Senin, 10 Juni 2013 | 04:08 WIB
Yogyakarta, NU Online
Sejarah mencatat, institusi pendidikan pertama dalam Islam adalah masjid. Dahulu, masjid tidak saja berfungsi sebagai tempat beribadah, akan tetapi juga tempat belajar-mengajar, ruang bersosial, dan majlis pertemuan para tokoh dan ulama.<>
Demikian disampaikan KH Abdul Ghofur Maemoen saat menjadi pemateri sarasehan dalam rangkan pembukaan Haflah At Tasyakkur Lil Ikhtitam Pondok Pesantren Al-Luqmaniyyah (PPLQ), Yogyakarta, Jum’at malam (7/6) lalu.
“Karena itulah, di sejumlah wilayah Islam lahir masjid-masjid yang kesohor sebagai institusi pendidikan. Diantaranya yaitu Al-Azhar di Mesir, Al-Qurawiyyin di Fas, Maroko, dan Az-Zaituniyah di Tunis,” terang KH. Abdul Ghofur yang merupakan pengasuh PP. Ali Maksum Krapyak Yogyakarta sekaligus dosen Program Pascasarjana (PPs) UIN Sunan Kalijaga.
Acara sarasehan yang mengangkat tema ‘Potret Pesantren Ideal; Menjaga Tradisi Keilmuan dalam Bingkai Dinamisasi Khazanah Keislaman’ tersebut merupakan acara rutin yang diselenggarakan sebagai pembuka serangkaian acara Haflah At Tasyakkur Lil Ikhtitam XIV yang merupakan agenda rutinan setiap akhir tahun pembelajaran di PPLQ.
Masykur Hamba Roohimi, ketua panitia Haflah At Tasyakkur Lil Ikhtitam XIV PPLQ menjelaskan bahwa Haflah merupakan wujud realisasi rasa syukur santri selama satu tahun proses pembelajaran di pondok pesantren.
“Dengan Haflah, diharapkan dapat meningkatkan rasa syukur kepada Allah, melatih santri bermasyarakat serta berdoa agar kedepannya proses pembelajaran di pesantren semakin baik,” jelas Masykur.
Berbagai acara pun telah disusun untuk memeriahkan acara Haflah At Tasyakkur Lil Ikhtitam XIV PPLQ yang berlangsung dari tanggal 7-18 Juni 2013.
Muhammad Farid, koordinator seksi acara menerangkan bahwa untuk acara pra Haflah dimeriahkan berbagai kegiatan meliputi sarasehan dan juga berbagai lomba seperti lomba Musabaqah Fahmil Kitab, Opera Van Santri, Futsal, Kreasi Kamar, Muslimah Al-Luqmaniyyah, serta lomba Video Kisah Santri.
“Sedangkan untuk acara puncak Haflah At Tasyakkur Lil Ikhtitam XIV PPLQ terdiri dari Semaan Al-Qur’an, Pengajian Semaan Al-Qur’an, Muhafadhoh, Temu Alumni, Temu Wali Santri, hingga acara puncaknya pengajian yang menghadirkan pembicara KH. Izzudin Abdurrohman dari Pesantren API Tegalrejo Magelang dan KH Ahmad Syadid Jauhari dari Pesantren As-Sunniyyah Jember serta Qori Ustadz Sholihul Hadi dari Kudus,” terang Muhammad Farid.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Nur Romdlon Maslahul Adi
Terpopuler
1
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
2
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
3
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
4
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
5
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
6
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
Terkini
Lihat Semua