Sumenep, NU Online
Kepengurusan Nahdlatul Ulama dan badan otonom hingga lembaga telah menjangkau tingkat kecamatan bahkan desa. Dan pejuang sesungguhnya adalah mereka yang langsung berhadapan dengan masyarakat bawah.
Penegasan tersebut disampaikan Musyfikurrahman saat orasi pelajar dalam rangka pelantikan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Pragaan, Sumenep, Jawa Timur. Kegiatan dipusatkan di kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) setempat, Sabtu (10/11).
Ketua Pimpinan Cabang (PC) IPNU SumenepĀ itu mengemukakan nikmat dalam organisasi adalah bisa berkhidmat di tingkatan PAC karena memiliki massa yang jelas atau basis."Jelas, perjuangan dalam menata kaderisasi dimulai dari tingkatan pimpinan ranting, dan pimpinan komisariat," katanya. Karena mereka langsung berhadapan dengan umat dan kader, lanjutnya.
Terkait hari pahlawan, Musyfikurrahman mengemukakan menjadi asupan semangat kepada rekan dan rekanita PAC IPNU IPPNU Pragaan. Karenanya dia meminta pelantikan tidak sekadar seremonial. "Bukan hanya dilantik semata, tapi tetap istikamah," pintanya.
Sedangkan Wasil Abror pada kesempatan tersebut juga menyebutkan tantangan pelajar hari ini. āYaitu perkembangan teknologi yang mulai mengalamai pengeseran tradisi dan mulai apatis terhadap dinamika sosial,ā kata Wasil Abror dari Pimpinan Wilayah IPNU Jatim.Ā
Dalam pandandangannya, generasi milenial adalah mereka yang menikmati perkembangan teknologi. āPersoalannya adalah mulai apatis dengan dinamika sosial dan cenderung hidup sendiri-sendiri," tandasnya.
Pelantikan dihadiri pengurus dari MWCNU Pragaan, Gerakan Pemuda Ansor, Fatayat dan Muslimat, pimpinan ranting, serta Pimpinan Komisariat IPNU IPPNU Pragaan. (Mahrus/Ibnu Nawawi)