Keterampilan Berbicara Penting, Keterampilan Menulis Juga Penting
NU Online · Sabtu, 17 Mei 2014 | 10:12 WIB
Jombang, NU Online
Di hadapan delegasi para siswi, pengurus pimpinan ranting Fatayat, perwakilan pengurus anak cabang Fatayat kecamatan Bareng, Yusuf Suharto, ketua Aswaja NU Center Jombang menyatakan bahwa di samping keterampilan berbicara di hadapan publik, para Nahdliyyin perlu mempunyai keterampilan menulis di publik.
<>
Menjadi MC yang baik itu penting, karena itulah diklat ini diperlukan, demikian juga punya keterampilan menulis,” demikian dikatakan dosen bahasa Indonesia Universitas Darul ‘Ulum Jombang ini dalam Diklat Menjadi MC yang diadakan pengurus Anak Cabang (PAC) Bareng, Kamis (15/05).
Pembicara kedua, Faizuddin menyampaikan tip menjadi MC antara lain harus percaya diri, mempunyai mental, dan punya kecerdasan.
“MC musti punya mental yang kuat, percaya diri, dan mampu mengatasi problematika ketika dalam suatu acara ada kendala atau halk yang tak terduga,” demikian kata pengurus Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jombang ini. Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa jam terbang akan menentukan kualitas seorang MC.
“Saya biasa menjadi MC dalam acara besar yang diadakan di pesantren Tambakberas, dan jam terbang kemudian secara alamiah menjadikan saya melakukan variasi dan inovasi,” ujar Kepala Sekolah SMA Wahab Hasbullah Pesantren Tambakberas Jombang ini.
Sebelumnya, dalam sambutannya, ketua Tanfidziyah MWCNU Bareng, Kiai Khoirul Anam menekankan agar para peserta memperoleh manfaat dalam kegiatan perdana di lingkungan Bareng ini.
“Saya merespon baik acara ini, dan ini diklat ini adalah diklat pertama tentang MC selama saya menjadi pengurus NU,” ujarnya diamini Kiai Sholihuddin Shofwan sebagai Katib Syuriyah MWCNU Bareng, ketua PAC Fatayat Bareng dan para pengurus, jugapengurus Pimpinan Cabang Fatayat. (Fajar Ardana/Mukafi Niam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
4
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
5
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua