Daerah PILKADA SERENTAK 2018

Kepala Daerah Terpilih Harus Implementasikan Islam Rahmah

NU Online  ·  Rabu, 27 Juni 2018 | 18:00 WIB

Kepala Daerah Terpilih Harus Implementasikan Islam Rahmah

Koordinator Gusdurian Jombang, Aan Anshori.

Jombang, NU Online
Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jawa Timur baru saja selesai. Sejumlah hitungan cepat sudah menghasilkan kesimpulan siapa yang unggul dalam perolehan suara.

Menyikapi hal ini, aktivis Islam Jombang mengajak masyarakat untuk mendahului pikiran positif. Terutama para tokoh agama dan pesantren khususnya.

"Menjadi penting bagi siapa saja terutama tokoh agama dan masyarakat untuk kembali memulihkan relasi sosial yang menegang di akar rumput. Siapa pun yang terpilih, mari jadikan Jatim sebagai garda terdepan Islam rahmatan lil 'alamin," kata Kordinator Gusdurian Jombang, Aan Anshori, Rabu (27/6),

Mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini mengatakan peran dan seruan dari para tokoh ulama sangat penting untuk membuat suasana tetap kondusif. Hal ini tak lepas dari banyaknya tokoh pesantren yang terlibat dalam Pilkada kali ini. Selain itu, seruan dari para kiai dirasa lebih banyak pengikutnya.

Sudah waktunya warga Jatim berada dalam satu barisan untuk mengawal dan mengawasi siapa pun yang terpilih menjadi gubernur baru. "Kebijakan regional nantinya harus memberikan affirmative action di area yang menjadi kantong-kantong kemiskinan. Juga terhadap kelompok minoritas agama atau keyakinan, difabilitas, maupun mereka yang minor identitas gendernya," jelas Aan.

Aan juga mengingatkan bagi gubernur Jatim terpilih agar menjadikan provinsi paling timur pulau Jawa ini sebagai wilayah percontohan implentasi Islam rahmatan lil alamin yang merupakan ciri utama Nahdliyin yang juga dikenal kelompok sarungan.

Menurutnya Islam yang disuarakan NU bukanlah Islam yang ingin menang sendiri. Alih-alih, ia justru tidak membiarkan terjadinya  persekusi dan diskriminasi terhadap kelompok minoritas.  Islam model NU sering juga disebut Islam nusantara.

"Mengutip jargon salah satu paslon 'Kabeh Sedulur Kabeh Makmur', menyiratkan kesetaraan atas semua warga. Sesama sedulur (saudara) tidak akan menyakiti. Sesama sedulur tidak akan mendiskriminasi. Kemanusiaan harusnya menjadi arah dari kebijakan gubernur yang terpilih nantinya. Selesai Pilkada kita saudara hingga kapan pun," pungkas Aan. (Syarief Rahman/Kendi Setiawan)