Daerah

Kemampuan Desain Bisa Digunakan Menjawab Tantangan Zaman

Sel, 1 Oktober 2019 | 15:00 WIB

Kemampuan Desain Bisa Digunakan Menjawab Tantangan Zaman

Ketua PC IPNU Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Dwi Wahyu H (tengah). (Foto: NU Online/Ahmad Hanan) 

Gresik, NU Online
Perubahan zaman menuju arah kemajuan membuat terjadinya perubahan pada tantangan yang ada. Pada zaman ini, salah satu tantangan yang nampak begitu nyata wujudnya adalah penyebaran informasi hoaks dan fitnah yang disebarkan melalui sarana internet, khususnya lewat media sosial.
 
Penegasan diutarakan Ketua Pengurus Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Dwi Wahyu H. 
 
Hal tersebut disampaikan usai diselenggarakannya Madrasah Design beberapa waktu berselang yang diselenggarakan Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU Kota Gresik. 
 
Menurutnya, salah satu cara untuk melawan penyebaran hal-hal yang bersifat negatif di media sosial adalah menjadi santri yang memiliki kemampuan di bidang desain grafis.
 
“PAC IPNU-IPPNU Kota Gresik menjawab bahwa internet itu banyak manfaatnya daripada hal-hal yang negatif. Salah satunya adalah menjadi santri yang mempunyai keahlian di bidang desain grafis,” katanya, Selasa (1/10).
 
Wahyu, sapaan akrabnya, mengibaratkan internet dengan sebuah pisau. Maksudnya adalah baik atau tidaknya hal yang dihasilkan oleh internet itu tergantung dari bagaimana cara pengguna internet. Jadi bisa digunakan untuk hal yang baik maupun tidak.
 
“Kalau kita ngomong tentang internet, internet jika saya ibaratkan sebagai pisau. Ketika dipegang oleh ibu rumah tangga akan dipergunakan sebagai alat rumah tangga. Ketika pisau digunakan oleh para penjahat, itu akan bisa melukai orang yang akan dijahati,” ungkapnya.
 
Madrasah design diselenggarakan atas kerja sama dengan Santri Design Community, sebuah komunitas desain yang beranggotakan para santri. Setidaknya ada puluhan peserta yang mengikuti kegiatan ini.
 
Wahyu juga mengajak para pelajar NU untuk turut serta dalam melawan hoaks dan ujaran kebencian yang sering terjadi pada saat ini. Terlebih lagi, setelah para peserta pelatihan ini mendapatkan ilmu dan pengalaman baru mengenai desain grafis.
 
“Kalau kita melihat media sosial, berita hoaks dan ujaran kebencian itu sedang marak pada akhir-akhir ini. Kalau Gus Miftah pernah berkata 'mari kita berdakwah di medsos'. Mungkin ini adalah salah satu bentuk dari apa yang disampaikan oleh Gus Miftah,” kata Wahyu.
 
Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Kota Gresik, Lora Toyyib Mubarok memberikan apresiasinya atas penyelenggarakan kegiatan ini. Tak hanya itu, dirinya juga mengajak kader IPNU dan IPPNU untuk kembali menata niat dalam mengabdi kepada NU.
 
“Madi kita coba mengubah himmah kita, ke-NU-an kita, bagaimana ke-NU-an ini bisa tumbuh lagi tanpa harus menilai dari trah mana, suku mana dan sebagainya,” ungkapnya.
 
Lora Toyyib juga membagikan sebuah kutipan yang mendorongnya untuk selalu mengabdi kepada NU.
 
“Kami bangga dengan IPNU dan IPPNU sekarang. Satu kutipan yang sangat indah yang selalu mendorong saya untuk mengabdi kepada NU. Di tangan pemuda lah bagaimana hidup matinya sebuah umat. NU tidak akan berjaya, tidak akan hidup jika para penerusnya melempem semua,” pungkasnya.
 
Kegiatan tersebut dihadiri KH Abdullah Anam yang merupakan Rais MWCNU Kota Gresik, Wakil Ketua MWCNU Kota Gresik Lora Toyyib, Sekretaris MWCNU Kota Gresik M Said, juga Ketua Pengurus Cabang (PC) IPNU Gresik.
 
 
Pewarta: Ahmad Hanan
Editor: Ibnu Nawawi