Katib Syuriyah NU Blubuk: Arah Kiblat, Menentukan Sahnya Sholat
NU Online Ā· Rabu, 18 Mei 2011 | 11:39 WIB
Slawi, NU Online
Katib Syuriyah Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (NU) desa Blubuk Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal, Ustadz Junarto Hidayat SAg mengingatkan akan pentingnya arah kiblat. Sebab akan berdampak pada sah tidaknya pelaksanaan Sholat. Karena Ibadah Sholat itu wajib menghadap ke arah Kiblat, berbeda dengan pemakaman Jenazah.
āSholat itu wajib menghadap kiblat, karena merupakan syarat sahnya sholat. Berbeda dengan pemakaman (mengubur) jenazah, hukumnya sunah menghadap kiblat,ā terang Junarto saat memberikan pembinaan pada Jamiyah Rutin NU Blubuk, Rabu (18/5).<>
Menurut Uje, demikian sapaan akrab Ustadz Junarto, jika sholat yang dikerjakan tidak menghadap kiblat, maka hukumnya tidak sah atau batal. Oleh karena itu, penting mengetahui dengan benar arah kiblat. Selama ini, banyak orang awan (masyarakat-red)Ā beranggapan, kiblat Sholat adalah yang penting menghadap arah barat. Padahal hal itu salah. āKita perlu memberi pemahaman yang benar kepada masyarakat tentang arah kiblat,ā urainya.
Namun demikian, kata Uje, kiblat sendiri ada tiga jenis. Pertama, kiblat hakiki/haqul yakin, yaitu kiblatnya orang yang sholat di Makkah. Kedua, kiblat Dhoni, yaitu kiblatnya orang yang sholat dekat dengan kota Makah dan sekitarnya. Dan yang ketiga, kiblat ijtihadi, yaitu kiblatnya orang yang sholat yang jauh dari Makah, termasuk Indonesia. āUntuk Kabupaten Tegal sendiri, arah kiblatnya yaitu 24 47Āŗ dari LU dan LS,ā pungkasnya.
Sementara pengurus Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Desa Blubuk, Abdul Qodim menambahkan pemberian pemahaman yang benar kepada masyarakat khususnya warga NU tentang arah kiblat, sangat mendesak dilakukan.
Untuk itu PR NU maupun MWC Kecamatan Dukuhwaru perlu melakukan sosialisasi dan pengukuran ulang arah kiblat Masjid dan Mushola. UntukĀ ranting Blubuk, rencana sosialisasi dan pengukuran di agendakan mulai minggu depan. Pengukuran itu, lanjut Qodim, akan dilakukan secara bertahap. Hal itu, mengingat banyaknya jumlah Masjid dan Mushola di Desa Blubuk. āJumlah Masjid dan Mushola mencapai 20, sehingga sosialisasi dan pengukuran akan dilakukan secara bertahap dan terjadwal,ā tandasnya.
Redaktur: Mukafi Niam
Kontributor: Wasdiun

Terpopuler
1
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
2
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
3
Operasional Haji 2025 Resmi Ditutup, 3 Jamaah Dilaporkan Hilang dan 447 Meninggal
4
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
5
PBNU Terima Audiensi GAMKI, Bahas Isu Intoleransi hingga Konsensus Kebangsaan
6
Kisah Di Balik Turunnya Ayat Al-Qur'an tentang Tuduhan Zina
Terkini
Lihat Semua