Kali Ini LAZISNU Jatim Beri Perhatian Penderita Kelainan Jiwa
NU Online · Rabu, 22 Juli 2020 | 00:00 WIB
Rof Maulana
Kontributor
Malang, NU Online
Rudianto adalah pria kelahiran Kota Batu Jawa Timur. Selama hampir 15 tahun, dia menempati bangunan sempit yang ukurannya adalah 2x3 meter persegi. Anak bungsu dari delapan bersaudara yang berusia 42 tahun tersebut mengalami gangguan jiwa sejak usia sekitar 25 tahun.
Awalnya, putra dari Rusiyah ini hidup normal sebagaimana mestinya. Namun lantaran mengalami kelainan jiwa, terpaksa dikurung dan dikunci seorang diri dalam gubuk terpisah. Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Amil Zakat Infaq, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Jawa Timur berkesempatan berkunjung di kediamannya, Selasa (21/7).
Sulikanah, kakak kandungnya mengisahkan Rudianto lahir dalam keadaan normal sebagaimana anak pada umumnya. Layaknya anak seusianya, sempat ada keinginan memiliki sepeda, tetapi tidak tercapai karena kondisi keluarga serba pas-pasan bahkan kurang.
“Suatu ketika ada sepeda temanya yang langsung dicoba. Ternyata si pemilik marah yang menyebabkan Rudianto mengalami depresi,” katanya.
Seiringi berjalannya waktu, kondisi tersebut ternyata semakin parah. Karena demi menjaga keamanan, akhirnya pihak keluarga mengurungnya. Sesekali keluar untuk mandi yang dibantu oleh sang kakak.
“Sebenarnya kala itu tidak berbahaya, hanya saja masyarakat sekitar takut dan pihak keluarga sangat khawatir terutama tidak tahu jalan pulang,” ungkap Nurul Huda, Ketua RT setempat.
Huda menambahkan, bahwa pihak keluarga juga sempat membawanya ke Rumah Sakit Jiwa Dr Radjiman Malang agar mendapatkan penanganan. Karenan sang ibu hanya sebagai buruh masak dan tidak dapat terus membayar biaya, maka perawatan itu dihentikan.
“Apalagi jasa memasak tidak setiap hari ada, demikian pula bayaran yang diterima juga tidak seberapa,” terang Huda.
Melihat kondisi ini, PW NU Care LAZISNU Jawa Timur hadir memberikan bantuan kepada Rusiyah untuk membantu perawatan Rudianto dengan memberikan uang bulanan.
“Kami mendengar cerita dari keluar bahwa keinginan untuk memberikan pengobatan kepada Rudianto begitu kuat. Kami berikhtiar memberi bantuan setiap bulan kepada keluarga,” kata A Afif Amrullah, Ketua PW NU Care-LAZISNU Jawa Timur.
Rusiyah sangat bersyukur atas bantuan yang diterima. Bagi dia, perhatian ini di luar yang diperkirakan bahwa masih ada pihak yang peduli apalagi memberikan bantuan secara rutin.
Dirinya hanya bisa mendoakan agar perhatian dan bantuan yang diterima mendapat balasan dari Allah SWT. Demikian juga kepada para penyumbang agar memperoleh pahala terbaik.
“Alhamdulillah, matur nuhun atas bantuan dari LAZISNU Jawa Timur. Uang ini sangat membantu bagi saya dan anak saya. Semoga barokah dan diberikan kelancaran,” kata Rusiyah dengan haru.
Kontributor: Rof Maulana/Mahmudah
Editor: Ibnu Nawawi
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Rais 'Aam PBNU Ajak Pengurus Mewarisi Dakwah Wali Songo yang Santun dan Menyejukkan
3
Kisah Levina, Jamaah Haji Termuda Pengganti Sang Ibunda yang Telah Berpulang
4
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
5
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
6
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
Terkini
Lihat Semua