Daerah

Kaleidoskop Kemenag Siap Diluncurkan Bulan Depan

NU Online  ·  Selasa, 3 Oktober 2017 | 11:02 WIB

Jakarta, NU Online
Peluncuran kaleidoskop Kementerian Agama sudah memasuki tahap pematangan dan finalisasi. Dalam jadwal, peluncuran tersebut rencananya dilakukan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin akhir November mendatang.

Kepala Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan dan Managemen Organisasi (LKKMO) Choirul Fuad Yusuf mengatakan hal tersebut saat memberi arahan pada rapat pematangan draft kaleidoskop Kemenag tahun 2017 di Hotel Ibis Arcadia Jl KH A Wahid Hasyim Jakarta, Selasa (3/10).

“Kehadiran kaleidoskop ini hendak mengabadikan keping kenang Kemenag sejak berdiri hingga sekarang. Isinya memuat narasi singkat yang diperkuat foto-foto pendukung. Karena waktu tinggal dua bulan, sementara proses pendamian dan pencetakan juga membutuhkan waktu lumayan, saya minta penyusunan kaleidoskop ini tepat waktu,” ujar Fuad, sapaan akrabnya.

Rapat menghadirkan tiga narasumber, yakni Intelektual NU Dr KH Ahmad Baso, Prof Dr Muhaimin AG, dan Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dadi Darmadi PhD. Pemaparan para narasumber dimoderatori Kepala Bidang Khazanah Keagamaan Acep Aripudin.

Ketiga narasumber berbagi tugas dalam pemaparan draft kaleidoskop tersebut. Ahmad Baso memaparkan keping kenang Kemenag periode 1946-1971. Paparan Dadi Darmadi berlanjut pada periode 1971-1993. Lalu, Prof Dr Muhaimin AG diminta memaparkan sisanya hingga sekarang.

Dalam paparannya, Ahmad Baso mempresentasi berbagai temuan menarik. Salah satunya penemuan foto-foto kuno yang merekam upaya dan terobosan para kiai yang menjabat Menteri Agama sejak era kemerdekaan. “Melacak foto-foto ini sulit sekali. Butuh doa dan semangat tinggi,” ujarnya.

Baso menambahkan, salah satu yang patut diapresiasi adalah jasa Menteri Agama KH A Wahid Hasyim dalam merumuskan kebijakan makro Kemenag. “Saya kira, Kiai Wahid lah pemikir utama kementerian ini. Pikiran beliau tentang memajukan Pendidikan Islam, madrasah dan pesantren,” paparnya.

Hal lain yang juga monumental, lanjut Baso, adalah sayembara pembangunan Masjid Istiqlal. Ide pembangunan masjid negara ini sudah tercetus sejak ayah Gus Dur ini menjabat Menag. “Meski peresmiannya pada era Orde Baru, namun idenya sejak zaman Kiai Wahid Hasyim,” tandasnya.

Selain para peneliti Puslitbang LKKMO, hadir dalam rapat tersebut sejumlah akademisi dari UIN Jakarta antara lain Dr Eva Nugraha. Para pegawai dari lintas satuan kerja seperti Ditjen Bimas Islam, Bimas Kristen, dan Bimas Katolik juga diundang dalam pertemuan tersebut. (Musthofa Asrori/Abdullah Alawi)