Kader PMII Harus Selalu Respon Kehidupan Masyarakat
NU Online · Ahad, 7 Desember 2014 | 15:03 WIB
Padangpariaman, NU Online
Ketua PKC PMII Sumatera Barat Afriendi menyebutkan, kader PMII memang harus selalu responsif terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai isu yang menjadi perhatian publik, juga harus selalu direspon PMII.
<>
Ia mencontohkan isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Sebagai respon terhadap keadaan, sesuai dengan instruksi Pengurus Besar PMII, di berbagai daerah, pengurus PMII menggelar aksi penolakan kenaikan harga PMII.
"Dengan pelaksanaan PKD PMII ini, maka peserta harus pula naik kelas. Jika sebelumnya selalu disuruh melaksanakan sesuatu di PMII, setelah PKD harus mampu bertindak sendiri dalam mengambil keputusan untuk kepentingan organisasi PMII. Mereka yang sudah mengikuti PKD tentu sudah menjadi kader yang dipersiapkan bakal jadi pemimpin di kemudian hari," kata Afriendi pada pembukaan Pelatihan Kader Dasar (PKD) PMII se- Sumbar, Jumat (5-12-2014) di aula STIT Syekh Burhanuddin, Pariaman.
Pembukaan dihadiri mantan Walikota Administratif Pariaman Drs. Martias Mahyuddin, M.Si, Ketua KNPI Pariaman Riky Falentino, Ketua Cabang PMII Pariaman Satria Effendi, Ketua Cabang PMII Padangpariaman Rodi Indra Saputra. Tema PKD, Menguatkan Peran Strategis PMII dalam Menentukan Masa Depan Bangsa dan Agama."
Setiap kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) harus tetap komit menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari rongrongan paham yang menggerogotinya. Sejak berembusnya era reformasi di Indonesia, makin banyak paham dan kekuatan yang tumbuh di tengah masyarakat untuk mencoba merusak keutuhan NKRI, katanya.
Bendahara Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Sumatera Barat Armaidi Tanjung salah seorang pemateri menyampaikan, PMII sebagai organisasi kemahasiswaan yang bercirikan keislaman dan kebangsaan harus tetap menjaga keutuhan NKRI tersebut. Peserta Pelatihan Kader Dasar (PKD) PMII se-Sumatera Barat yang berlangsung di Pauhkamba, Kabupaten Padangpariaman, Sabtu (6/12).
"Kita prihatin ada kelompok masyarakat yang terkesan tidak mengakui, selalu memandang sinis terhadap pemerintahan, bahkan tidak mengakui bentuk negara NKRI sehingga selalu menyuarakan agar ada pergantian pemerintahan. Namun pemerintah sendiri membiarkan saja tanpa ada tindakan yang konkrit untuk mencegahnya," kata Armaidi Tanjung.
Menurut Armaidi Tanjung, kalangan mahasiswa pun menjadi sasaran empuk kelompok ini untuk merekrut kadernya. Karena itu, kader PMII harus lebih aktif menyebarkan paham Islam Ahlussunnah wal-Jamaah yang selalu konsisten mempertahankan keutuhan NKRI ini di kampusnya masing-masing.
PKD PMII se-Sumbar ini diikuti sekitar 30 orang mahasiswa dari Universitas Andalas Padang, Universitas Negeri Padang, IAIN Imam Bonjol Padang, STIT Syekh Burhanuddin Pariaman, STIE Sumbar Pariaman, STKIP YDB Lubuk Alung, STKIP Nasional Pauhkamba Kabupaten Padangpariaman.
Usai PKD, dilanjutkan Konferensi Cabang PMII Kota Pariaman ke-5 untuk memilih kepengurusan periode 2014-2015 pada Senin (8/12). (Red:Abdullah Alawi)
Keterangan Foto: Armaidi Tanjung usai memberikan materi dihadapan sebagian peserta PKD, Sabtu (6/12/2014) di Pauhkamba, Padangpariaman.
Terpopuler
1
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
2
3 Pesan Penting bagi Pengamal Ratib Al-Haddad
3
Mimpi Lamaran, Menikah, dan Bercerai: Apa Artinya?
4
Mahfud MD Ungkap Ketimpangan Struktural Indonesia
5
Gus Yahya: Di Tengah Ketidakpastian Global, Indonesia Harus Bertahan dan Berkontribusi bagi Dunia
6
Tak Bisa Dipisahkan, Mahfud MD: Hukum yang Baik Lahir dari Politik yang Bagus
Terkini
Lihat Semua