Daerah

Kader Muda NU Dibekali Keaswajaan

NU Online  ·  Jumat, 21 Juni 2013 | 10:50 WIB

Yogyakarta, NU Online
“Bukan hanya ujian SBMTN yang kalian dapatkan, tetapi juga pengalaman baru di luar kota. Berangkat dari pengalaman yang sama yaitu Aswaja. Cara komunikasi dan mencari komunitas itulah yang kita jadikan landasan.”
<>
Hal demikian disampaikan baru-baru ini oleh Munawir Aziz, Pembimbing Peserta Bimbingan Pasca Ujian Nasional (BPUN) Kabupaten Pati yang diselenggarakan oleh Mata Air, GP Ansor dan IPNU-IPPNU, dalam penutupan acara tes SBMPTN di masjid Shultoni, Jln Malioboro, Yogyakarta.

Munawir Aziz juga mengarahkan kepada para kader muda NU yang tergabung dalam BPUN tersebut untuk merawat komunitas yang lama atau akarnya yaitu santri, Ahlussunah wal Jama’ah, dan NU. 

“Dan kita kembangkan tanpa menyabut dari akarnya tersebut ketika kalian sudah masuk di Perguruan Tinggi,” katanya.

Para peserta BPUN kabupaten Pati tersebut mengikuti ujian SBMPTN di beberapa daerah, diantaranya adalah Semarang, Yogyakarta, Malang dan Surabaya. Supaya kader-kader muda NU tersebut tidak melupakan budaya-budaya NU, panitia dan pembimbing selalu memberi pengarahan kepada mereka.

“Kita jangan sampai goyah dengan akar kita, dalam mencari komunitas kita harus mempunyai landasan akar tersebut,” ungkap Munawir Aziz. “Dalam berproses di perguruan tinggi, kalian juga harus mempunyai produk yaitu ide. Dengan mempunyai produk berupa ide yang jarang dipikirkan oleh orang lain, maka kita akan menjadi mahasiswa berprestasi” tambahnya di sela-sela memberikan pengarahan kepada peserta BPUN.


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Sholikhin