Pacitan, NU Online
Pimpinan Anak Cabang Fatayat NU Arjosari, Pacitan terus melakukan inovasi untuk membekali kadernya dengan berbagai keterampilan, salah satunya membuat dan merias punar atau tumpeng. Apalagi keterampilan ini makin dibutuhkan masyarakat khususnya untuk pernikahan, ulang tahun, dan tasyakuran.
Karenanya, PAC Fatayat NU Arjosari menggelar pelatihan merias tumpeng yang diikuti sebanyak 17 pimpinan ranting, Ahad (18/2). Kegiatan diselenggarakan di auditorium KH Bakri Hasbullah, Pesantren Al Fattah Kikil, Arjosari.
Pengurus Fatayat NU Arjosari, Sri Endah Ekowati mengatakan, kader Fatayat zaman now harus berpartisipasi aktif dalam kegiatan apapun dan dalam bidang apapun. Sebelum menjadi seorang istri maupun ibu rumah tangga, kader Fatayat perlu membekali diri dengan berbagai keterampilan yang bernilai ekonomis. Sehingga kelak bisa hidup lebih mandiri dan dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, lanjutnya.
"Meskipun kodratnya sudah ada yang memberi hak atas nafkah, tapi kader Fatayat andal dan cerdas mampu dalam segala hal. Itu adalah nilai plus untuknya," katanya kepada NU Online. Selain itu, bisa menjadi contoh untuk generasi penerus.
Ia menambahkan, selain untuk bekal pribadi, saat ini keterampilan membuat tumpeng semakin dibutuhkan di tengah masyarakat, khususnya untuk berbagai acara hajatan. Kader Fatayat diharap lebih kreatif dan dapat memanfaatkan peluang yang ada.
"Berangkat dari hasil pelatihan ini para kader bisa berkreasi sendiri tanpa harus mengeluarkan modal banyak. Apalagi dari segi ekonomi, kita diuntungkan. Ketika orang lain membutuhkan tumpeng, bisa membantu membuatkan dan bisa menjadi pemasukan untuk keluarga," jelasnya.
Pelatihan yang digelar dalam rangka Harlah ke-60 Fatayat tersebut mendapat sambutan positif dari puluhan kader. Mereka antusias mengikuti pelatihan. Pelatihan ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para kader.
"Meskipun kegiatan di Fatayat lebih banyak dalam bidang keagamaan, tapi lambat laun mereka benar-benar tahu apa itu Fatayat. Mereka pun menjadi nyaman karena berbagai kegiatan dan banyak ilmu yang bisa didapat," pungkas. (Zaenal Faizin/Ibnu Nawawi).