Daerah

Kader Ansor–Banser Cilongok Perkuat Akidah dan Ideologi

Sen, 3 Juli 2017 | 09:33 WIB

Cilongok, NU Online
Setelah bulan Ramadhan diisi dengan kegiatan posko mudik Lebaran, di awal bulan Syawal PAC GP Ansor Cilongok Purwokerto menggelar silaturahmi kader dan sarasehan kebangsaan dengan tema Peran Ansor-Banser dalam Mengawal Tradisi dan Menjaga Keutuhan NKRI untuk Masyarakat Berkeadaban di Aula MTs Ma’arif NU 1 Cilongok, (2/7). Pemilihan tempat di MTs Ma’arif NU 1 Cilongok dikarenakan pendirian dan pembangunan madrasah ini tidak terlepas dari peran Ansor-Banser pada masanya.

Ketua PAC GP Ansor Cilongok, Mustangin  menyampaikan kegiatan silaturahmi kader dan sarasehan kebangsaan ini dihadiri MWC NU, pembina dan ratusan kader Ansor-Banser se-Kecamatan Cilongok. Bahkan aula penuh sesak dihadiri para kader. 

“Momentum Syawal ini sangat bagus, selain untuk bersilaturahmi, waktunya sangat tepat untuk introspeksi masing-masing kader atas kesalahan yang sudah diperbuat dan untuk meningkatkan soliditas organisasi. Selain itu, momentum silaturahmi kader ini kami juga isi dengan sarasehan kebangsaan,” kata Mustangin. 

Mustangin menambahkan, dewasa ini banyak terjadi persoalan sosial, khususnya karena adanya golongan yang merongrong keutuhan NKRI. Karena itu, masalah ini menjadi tanggung jawab bersama untuk menyeselesaikannya. Dan Ansor-Banser menjadi garda terdepan dalam mengawal dan menjaga keutuhan NKRI ini. 

“Di daerah Cilongok yang menjadi basis massa kita saja sudah ada beberapa yang kita awasi. Paham dan ideologi keras ini dikhawatirkan akan menjadi embrio paham Islam radikal,” ujar Mustangin.

Yanuar Reza G selaku sekretaris GP Ansor yang bertugas menjadi moderator memaparkan pengantar sarasehan berkaitan dengan akidah dan ideologi. Pembicara tunggal adalah Asroru Maula atau kerap dikenal dengan julukan Gus Acong. Dalam penyampaiannya, Gus Acong menyampaikan bahwa tugas Ansor-Banser sekarang ini tak mudah. Sebagai kader harus memiliki ilmu, biar ketika menghadapi golongan Islam radikal atau Islam transnasional kader dapat mengatasinya. Kader Ansor-Banser tidak boleh terkecoh dengan keberadaan mereka. Kader Ansor-Banser harus bisa memetakan siapa kawan dan siapa lawan. 

“Saya sebenarnya turut prihatin dan malu, ketika wilayah kelahiran ini sudah muncul embrio gerakan radikal yang nantinya akan berkembang,” paparnya. 

Dalam topik yang lain, Gus Acong juga menyampaikan kader Ansor-Banser harus melek terhadap politik, terlebih dalam dua tahun ke depan akan digelar pemilu serentak. “Setidaknya sebagai organisasi Ansor-Banser harus netral namun secara pribadi harus mengambil peran biar politik di wilayah Banyumas ini sehat,” ujar Gus Acong.

Sementara itu, Kasatkoryon Banser Cilongok Ischakul Chasan mengungkapkan tentang evaluasi posko mudik Lebaran. Ia terkesan dengan antusiasme kader dalam menjalankan program ini. Jadwal piket posko juga berjalan sesuai semestinya. 

“Kami sampaikan terima kasih kepada tokoh NU, pembina, alumni, pengurus, polsek Cilongok, koramil Cilongok, DKAC CBP-KPP Cilongok dan tentunya kader Ansor-Banser se-Kecamatan Cilongok. Dalam Posko mudik kali ini, kami membuka lima posko terpadu, di antaranya posko pusat Masjid Attaqwa, posko unit Cikidang, posko unit Pernasidi, posko unit Pageraji dan posko unit Langgongsari. (Yanuareza/Mukafi Niam)