Daerah

Kabar Duka, Wakil Ketua PCNU Probolinggo Wafat

NU Online  ·  Senin, 22 Mei 2017 | 23:30 WIB

Probolinggo, NU Online
Suasana duka mendalam dirasakan oleh warga Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Probolinggo. Hal ini dikarenakan Wakil Ketua PCNU Kabupaten Probolinggo yang juga Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Jawa Timur H Habibullah Maksum wafat pada Senin (22/5) sekitar pukul 10.15 WIB pada usia 44 tahun.

Meninggalnya salah satu pejuang NU ini membuat sebagian besar Nahdliyin di Kabupaten Probolinggo merasa kehilangan. Sejak kabar duka tersebut tersebar, rumah duka yang berada di Dusun Brak RT 6/ RW 01 Desa Banjarsari Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo banyak didatangi oleh para petakziah untuk menyampaikan ucapan belasungkawa sekaligus membacakan tahlil.

Jenazah mantan Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Probolinggo ini dimakamkan di kompleks pemakaman umum desa setempat sekitar pukul 15.00 WIB. Sejumlah kerabat tampak mengiringi almarhum ke peristirahatan terakhir.

Hadir dalam pemakaman tersebut jajaran pengurus PCNU Kabupaten Probolinggo, seperti Rais KH Jamaluddin Al Hariri, Ketua KH Abdul Hadi Saifullah, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Probolinggo Muchlis serta personil Banser. Sekaligus para pengurus lembaga dan badan otonom NU se-Kabupaten Probolinggo.

Almarhum meninggalkan seorang istri bernama Nafisah Idrusiyah dan belum dikarunia anak. Lelaki yang pernah menjabat sebagai Komisioner KPU Kabupaten Probolinggo ini wafat karena sakit dan sempat kritis saat dirawat di Rumah Sakit Wonolangan. Rencananya almarhum akan dirujuk ke RSU Syaiful Anwar Malang. Tetapi sebelum berangkat ke Malang, Allah SWT berkata lain dengan memanggilnya.

Ketua PC GP Ansor Kabupaten Probolinggo Muchlis menyampaikan bahwa almarhum merupakan seorang inspirator, pejuang dan leader yang bersahaja. Jasanya untuk Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Probolinggo akan menjadi catatan sejarah bagi kader selanjutnya.

“Beliau aktif di NU sejak masih muda dengan aktif bergabung di IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama), PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), GP Ansor dan NU. Hal yang saya ingat dari beliau dan mungkin bisa menjadi contoh bagi kader saat ini. Yakni, kejujuran dan loyalitas untuk organisasi. Semoga beliau khusnul khotimah, Amin,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Fathoni)