Daerah

Jenuh di Politik, Kiai Hadi Pilih Menggerakkan PCNU Probolinggo

NU Online  ·  Jumat, 9 Januari 2015 | 12:02 WIB

Probolinggo, NU Online
Pengasuh pesantren Nahdlatut Tholibin di desa Sumendi kecamatan Tongas kabupaten Probolinggo KH Abdul Hadi saat ini mengemban amanah sebagai Ketua PCNU Probolinggo sejak 20 November lalu. Ia sempat membangun karir politiknya pada 2003. Mustasyar PCNU Probolinggo H Hasan Aminuddin memintanya untuk memimpin Dewan Syura Anak Cabang PKB Tongas.
<>
Meski duduk di posisi puncak di tingkat kecamatan, Kiai Hadi sama sekali tidak berminat terlibat langsung dalam politik praktis.

“Saya pernah diminta untuk jadi caleg. Tetapi tanggung jawabnya terlalu besar. Saya milih jadi pengurus saja dan membesarkan partai,” ujar Kiai Hadi, Rabu (7/1).

Sementara forum musyawarah cabang PKB pada 2004 mengamanahkan Kiai Hadi sebagai Ketua Dewan Syura DPC PKB Probolinggo. Namun, ia menolak jabatan tertinggi di partai pemenang pemilu saat itu.

“Saat saya terpilih, saya mundur karena amanah itu terlalu besar,” jelasnya.

Pada Muscab PKB tahun 2009, ia kembali masuk bursa menjadi Ketua Dewan Syura. Namun, ia kembali menolak dengan alasan belum mampu mengemban amanah itu. “Saya pun diminta tim formatur menjadi Sekretaris Dewan Syura PKB Probolinggo.”

Pada saat konferensi cabang Nahdlatul Ulama Probolinggo, sejumlah pengurus NU memintanya untuk menjadi Ketua PCNU Probolinggo. Berhubung desakan dan sering menolak amanah, Kiai Hadi bersedia menerima permintaan tersebut setelah berkonsultasi dengan sejumlah kiai.

Alhamdulillah, saya ditakdir menjadi Ketua PCNU Probolinggo. Setelah mendapatkan amanah di NU, saya resmi keluar dari politik. Sudah lama saya di politik dan merasa jenuh. Kini tugas baru menanti memimpin ormas NU,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)