Daerah

Jelang Pilkada, Ini Sikap Politik NU Bekasi

NU Online  ·  Sabtu, 27 Januari 2018 | 13:30 WIB

Jelang Pilkada, Ini Sikap Politik NU Bekasi

Ketua PCNU Kota Bekasi, KH Zamakhsyari Abdul Majid

Bekasi, NU Online
Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam, bukan organisasi praktis dan taktis. Karenanya, dalam urusan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) diserahkan kepada masing-masing individu.

Demikian disampaikan Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang NU (PCNU) Kota Bekasi, KH Zamakhsyari Abdul Majid di Sekretariat PCNU, Jalan Veteran, Margajaya, Bekasi Selatan, Jumat (26/1).

Terkait dengan Pilkada ia menyambut baik hajatan pesta demokrasi lima tahunan itu. Hanya saja, persoalan dukung-mendukung, pihaknya berusaha untuk memposisikan diri di tengah atau netral.

"Secara kelembagaan, NU tidak etis mencampuri urusan pilihan para calon yang ikut kontestasi politik perkotaan nantinya. Begitu juga pada ranah Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat yang digelar dalam waktu bersamaan," ujarnya.

Kiai yang beberapa waktu lalu dilantik sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi itu mengimbau agar warga Nahdliyin di daerah kepemimpinannya itu menggunakan hak pilihnya.

"Jangan golput karena ini adalah hajat konsitusi, untuk menentukan pemimpin ke depannya," katanya.

Namun, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan tetap menerima manakala ada calon yang hendak menjalin komunikasi. Sekalipun tidak dapat membantu secara kelembagaan. Ia berharap agar Wali kota dan Wakil Wali Kota selanjutnya bisa lebih baik lagi dalam membangun Kota Bekasi.

"Banyak aspek yang kita harapkan, tapi intinya kembali pada kaidah yang sering kita dengungkan, yakni al-muhafadzotu 'ala qodimishsholih wal akdzhu bil jadidil ashlah. Menjaga dan melestarikan apa yang sudah baik dan memasukkan kebaikan-kebaikan yang lebih baik untuk ke depannya," pungkasnya. (Aru Elgete/Kendi Setiawan)