Daerah

Jelang Peluncuran UIN Walisongo, NU Jateng Pimpin Doa Bersama

NU Online  ·  Sabtu, 18 Oktober 2014 | 05:04 WIB

Semarang, NU Online
Jelang disahkannya IAIN Walisongo menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, segenap kiai, penghafal Al-Qur’an, serta pimpinan, dosen, pegawai dan mahasiswa kampus setempat menggelar doa bersama dan khatmil qur’an di Masjid Baitul Huda Kampus I Jrakah Semarang, Jumat  (17/10). Doa bersama dipimpin Katib Syuriyah PWNU Jawa Tengah KH Fadlolan Musyafa’ Lc MA dan Ketua MUI Jawa Tengah KH Ahmad Daroji.
<>
Perubahan status dari institut menjadi universitas akan banyak memberikan warna akademik dan fungsi pengabdiannya. “Keberadaan UIN ini tentunya berdampak pada pemekaran fakultas dengan menambah Fakultas Saintek, Fakultas Sosial Humaniora dan 11 program studi S2 baru yang diajukan,” kata Prof Dr H Muhibbin MAg, Rektor IAIN Walisongo saat memberikan sambutan.

Melalui doa bersama dengan khatmil qur’an ini, pihak penyelenggara berharap barokah ayat suci Al Qur’an. Dan tasyakuran ini merupakan pra-launching UIN. Launching resmi UIN diagendakan bulan Januari 2015 yang akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Proses dari Kepres masih butuh waktu penataan satuan kerja dan unit kerja masih butuh proses.

“Jadinya UIN ini sangat diharapkan lembaga ini menjadi semakin baik dan membuka banyak jaringan, baik lokal, nasional dan internasional,” imbuh Muhibbin.

Pada mulanya, beberapa hari yang lalu, Rektor mendapatkan SMS dari Staf Khusus Presiden pada hari Rabu jam 09.00 yang memberitahukan bahwa Keputusan Presiden tentang alih status UIN Walisongo sudah ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Spontan saja setelah itu, kami ingin gelar tasyakuran tahap pertama dengan khatmil qur’an,” tegas A'wan PWNU Jateng ini.

Proses alih status ini tergolong cukup panjang. Target rampung tahun 2013 ternyata tak bisa terlaksana.

KH Ahmad Daroji menyampaikan bahwa tasyakuran menempati Masjid Baitul Huda ini sangat tepat. Sebab peresmian IAIN Walisongo pertama kali juga di masjid ini. Kekhawatiran kalau jadi UIN porsi agama berkurang patut untuk direspon. Termasuk UIN akan melahirkan paham kiri dengan membenarkan semua agama.

“Jangan ada rasa khawatir tentang itu. Jadi perlu memperteguh nilai agama dan diantisipasi jangan sampai begitu,” tegas sesepuh IAIN ini. Daroji yakin bahwa IAIN Walisongo sudah matang dalam berpikir dalam mengintegrasikan ilmu agama dan umum dan UIN sudah waktunya disandang. (Rikza/Mahbib)