Daerah

Jelang Nyepi, GP Ansor Siap Jaga Perayaan Ogoh-ogoh

NU Online  ·  Senin, 16 Maret 2015 | 10:30 WIB

Buleleng, NU Online
Menjelang pelaksanaan hari Raya Nyepi tahun baru saka 1937, berbagai persiapan yang dilakukan umat Hindu cukup padat. Salah satunya adalah dengan melakukan ritual arak-arakan ogoh-ogoh, sebagai symbol perlawanan terhadap unsur-unsur jahat.<>

Ogoh-Ogoh, atau yang lebih popular dengan istilah Festival Ogoh-ogoh, dilaksanakan H-1 puncak pelaksanaan Nyepi, yang pada tahun ini nyepi dilaksanakan tanggal 21 Maret 2015 mendatang.

Dalam persiapan tersebut, berbagai elemen kepemudaan Bali dilibatkan dalam upaya menjaga keamanan dan kelancaran Festival Ogoh-Ogoh. Seperti yang terjadi di Desa Pejarakan Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng,

Petinggi Desa Adat melibatkan Gerakan Pemuda Ansor bersama-sama dengan Pecalang (semacam pengawal di Hari Nyepi) setempat untuk mengamankan acara tahunan ini.

Ketua GP Ansor Ranting Pejarakan, Abdul Karim Abraham mengaku siap menjaga kelancaran sekaligus keamanan festival yang diadakan di jalan utama Singaraja-Gilamanuk ini. “Karena kegiatannya ada di jalur provinsi, bersama Pecalang, kami mengutamakan pengaturan kelancaran lalu lintas” ungkapnya.

Ia juga mengatakan, bahwa keterlibatan GP Ansor pada kegiatan ini sebagai bentuk solidaritas antar umat beragama yang sudah lama terjalin. Umat Islam dan Hindu di Desa Pejarakan saling menghargai hari besar masing-masing.

Pada saat malam takbiran Hari Lebaran, kata dia, Pecalang dan Pemuda Hindu setempat terlibat dan menampilkan musik khas Hindu Bali (Baleganjur) saat Festival Obor yang diadakan umat Islam.

“Keberagaman budaya dan agama di negeri ini harus disyukuri sebagai anugerah Allah SWT, GP Ansor sebagai organisasi pemuda NU yang memiliki semangat Islam rahmat bagi semua manusia senantiasa konsisten menjaga keharmonisan dan siap melawan segala bentuk radikaliasi agama,” tegasnya. (Abraham/Fathoni)