Daerah TEKNOLOGI SEBAGAI TRADISI

Jaringan Media Sekolah Ala Santri Cirebon

Kam, 11 April 2013 | 06:45 WIB

Cirebon, NU Online
Perkembangan teknologi internet tidak melulu memberikan sumbangan positif, tetapi tentu disertai pula dengan beberapa dampak yang dapat dinilai merugikan, terutama bagi para remaja dan berstatus pelajar. 
<>
Hal inilah yang menjadi salah satu dasar munculnya gagasan bagi JINGGA Media untuk meluncurkan sebuah website Mading Sekolah Online (www.madingsekolah.net) yang memfasilitasi pengembangan bakat dan minat pelajar dalam bidang jurnalistik melalui jaringan internet. 

Hal tersebut disampaikan oleh pemimpin umum Mading Sekolah Online, Mubarok Hasanuddin.

Terdapat beberapa faktor yang membuat mereka merasa penting untuk menerbitkan sebuah media pelajar ini.

”Diantaranya adalah niat kami untuk mengawal para pelajar untuk dapat memanfaatkan internet secara sehat, juga mendukung pengembangan bakat jurnalistik teman-teman remaja,” papar Mubarok, Rabu (10/4).

JINGGA Media merupakan sebuah pusat analisis data dan pengembangan media komunitas sejak tanggal 14 Februari lalu. Sebuah lembaga yang berdomisili di Cirebon ini digawangi oleh para aktifis media komunitas yang ternyata berlatar belakang pesantren. 

Ahmad Rovahan, direktur program JINGGA Media menambahkan, komunitas ini memang mulai terbiasa untuk menekuni ide-ide yang dipandang sederhana namun mengandung banyak manfaat bagi masyarakat.

Awalnya mereka hanya sekelompok teman ngobrol yang biasa berkumpul di pesantren-pesantren Cirebon, sesekali di Buntet, Kempek, Gedongan, Babakan, sesekali juga di Arjawinangun, kemudian bersepakat untuk membentuk lembaga yang bergulat di bidang pengembangan media komunitas.

“Kami telah terlibat dalam pendirian 22 website desa, dan sebuah media sekolah online yang dalam proses terakhir ini telah melibatkan 21 sekolah”. Jelas Rovahan.

Mading Sekolah Online diluncurkan untuk menampung karya-karya penulisan pelajar tingkat atas (SMA) dan tingkat pertama (SMP), karya-karya tersebut berupa berita, feature, puisi, cerpen, dan wawancara. Kontributor  yang dilibatkan tidak hanya berasal dari sekolah-sekolah yang bernaung di bawah kelembagaan pesantren, namun lebih banyak kepada sekolah-sekolah umum.

“Agar semoga kami yang berlatar pesantren dapat menyumbangkan sedikit manfaat untuk generasi Indonesia, seluruhnya,” tambah Rovahan.

Selain berupa penampungan karya-karya pelajar melalui sebuah website, Mading Sekolah Online juga kerap menggelar pelatihan jurnalistik, pendampingan pemanfaatan internet secara sehat, jurnalisme foto, serta pelatihan pembuatan film dokumenter dan iklan layanan masyarakat. 

Hingga kini, Mading Sekolah Online yang sebenarnya digawangi oleh alumni pesantren di Cirebon ini mendapatkan sambutan yang baik, dan permintaan kunjungan ke sekolah-sekolah yang terus meningkat. 


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Sobih Adnan