Daerah

Jangan Jadikan Shalat Istikhoroh untuk Memaksa Allah

NU Online  ·  Senin, 18 April 2016 | 08:41 WIB

Jangan Jadikan Shalat Istikhoroh untuk Memaksa Allah

Mustasyar PCNU Pringsewu KH Sujadi

Pringsewu, NU Online
Kehidupan manusia di dunia penuh dengan harapan atau keinginan yang terkadang ditempuh dengan berbagai macam cara. Harapan dan keinginan tersebut jika tidak diatur dengan baik akan membawa kita kehilangan kontrol. Alih-alih mendapatkan keinginan yang diharapkan, justru malah akan menemukan masalah.

"Urusan atau keinginan baik itu kecil maupun besar hendaknya tidak terlepas dari minta petunjuk kepada Allah," demikian pesan Mustasyar PCNU Pringsewu KH Sujadi saat memberi materi tafsir pada kegiatan rutin Ngaji Ahad (Jihad) Pagi di Gedung NU setempat, Ahad (17/4).

Hal tersebut merupakan penjelasan hubungan ayat ke 5 dan 6 dari surat Al Fatihah. Ayat 5 mengandung permintaan hamba kepada Allah SWT, sedangkan ayat 6 merupakan jawaban dari permintaan tersebut.

Dalam meminta kepada sang khaliq, lanjutnya dia, manusia diberikan cara untuk mendapatkannya. "Allah telah memberikan solusi dengan shalat istikhoroh yaitu shalat meminta yang terbaik bagi kita," terangnya.

Namun ia mengingatkan, jangan sampai shalat istikhoroh diniatkan sebagai alat untuk memaksa Allah SWT memberikan yang terbaik untuk kita. "Jangan memaksa Allah SWT dengan shalat istikhoroh yang diawali dengan nafsu yang telah menguasai diri. Lakukan shalat istikhoroh dengan niat tulus serta memasrahkan diri kepada Allah," jelasnya.

"Hasil serahkan kepada yang berhak memberi. Jangan mentargetkan semua keinginan kita akan dipilihkan yang terbaik dan dikabulkan semua," pungkasnya. (Muhammad Faizin/Zunus)