Jalan Kaki, Banser Kirim Bantuan ke Daerah Terisolir Akibat Longsor
NU Online · Kamis, 8 November 2018 | 13:00 WIB
Tasikmalaya, NU Online
Tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Culamega Kabupaten Tasikmalaya berdampak pada terputusnya akses jalan yang menghubungkan antara desa. Salah satunya Desa Bojongsari Kecamatan Culamega Kabupaten Tasikmalaya.
Desa Bojongsari kini sulit dijangkau karena jalannya tertimbun material tanah longsor. Akibatnya tempat pengungsian warga di Kampung Cikondang Desa Bojongsari itu hanya bisa dilalui dengan jalan kaki sehingga penyaluran bantuan pun terhambat. Desa itu pun kini terisolir.
Karena kondisi demikian ini, Relawan Barisan Ansor Serbaguna (BANSER) Kabupaten Tasikmalaya harus berjalan kaki melewati pegunungan, sungai sungai kecil, bebatuan dan tumpukan tanah yang menutup jalanan.
Kasetma Banser Kabupaten Tasikmalaya Zamzam Zamakhsari mengatakan, dirinya bersama tim penyalur bantuan dari Ansor harus berjalan kaki sekitar tujuh kilo meter dengan jalur yang sangat terjal seperti pegunungan, bebatuan, sungai dan tanah yang menutupi jalanan.
“Kami memarkir mobil di kampung bojong kemudian memaksakan diri naik motor sekitar lima kilo meter dan jalan kaki sejauh tujuh kilo jadi kira kira dari jalan yang bisa diakses mobil ke tempat pengungsian hampir 12 kilo meter,” ungkap Zamzam.
Ketua PC GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya Asep Muslim menuturkan karena jalurnya terhalang, tidak ada cara lain selain jalan kaki. Kendaraan baik sepeda motor ataupun mobil tidak bisa sampai ke lokasi
“Namun kami pada Hari Rabu (7/11) Alhamdulillah bisa menyalurkan bantuan kesana,” katanya.
Bantuan yang dikirim yakni berupa terpal untuk tenda darurat, obat obatan, mie instan, makanan ringan, pampers bayi dan pakaian bekas. Barang barang itu semua adalah titipan dari para donatur yang ikhlas berbagi dengan para korban longsor.
Saat ini warga terpaksa harus bertahan mengungsi di bawah tenda darurat pinggir sawah tanpa adanya saluran listrik.
“Kondisinya pun sangat memprihatinkan ketika melihat balita dan ibu hamil berlindung dari hujan di pengungsian seperti ini,” terang asep.
Saat ini warga, menurut asep, sangat berharap diterjunkannya alat berat untuk bisa membersihkan material longsor yang menutupi akses jalan.
“Selama belum dibersihkan maka jalan akan tertutup dan bantuan akan sulit disalurkan,” pungkasnya. (Husni Mubarok/Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
5
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua