Daerah

Jahe Instan Damarwulan Penopang Ekonomi Warga NU Jepara

Sen, 20 Juli 2020 | 09:00 WIB

Jahe Instan Damarwulan Penopang Ekonomi Warga NU Jepara

Jahe instan Damarwulan, produksi warga NU Ranting Damarwulan, Jepara, Jateng (Foto: NU Online/Syaiful Mustaqim)

Jepara, NU Online

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah mengapresiasi produksi jahe instan yang dikelola oleh PRNU Damarwulan, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara. 

 

“Jahe higenis plus gula aren ini asli produk PRNU Desa Damarwulan Kecamatan Keling di mana NU telah menjadikan warganya mempunyai klaster Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM) untuk mensejahterakan warganya,” paparnya.

 

Hal itu disampaikan Wakil Ketua PCNU Jepara, H Hisyam Zamroni bahwa produksi jahe instan merupakan pemberdayaan ekonomi warga NU dalam rangka menciptakan jamiyah dan warga mandiri. 

 

Selain untuk meningkatkan sumber ekonomi warga NU kata Hisyam, jahe juga memiliki banyak manfaat utamanya di masa pandemi ini. “Jahe ini memiliki peranan untuk menambah imun tubuh di masa pandemi Covid-19 di mana rempah-rempah jahe plus gula aren ini memberikan daya kehangatan tubuh yang baik,” katanya kepada NU Online Ahad (19/7).

 

Hisyam yang juga Kepala KUA Kecamatan Jepara ini berharap, produk bahan minuman tersebut memberikan inspirasi bagi Ranting NU yang lain. “Semoga jahe ini memberi inspirasi PRNU se-Jepara untuk sama-sama menciptakan kemandirian utamanya dalam hal ekonomi,” harap Hisyam. 

 

Pengelola jahe instan Damarwulan, Baidlowi mengemukakan awal mula produksi. Bermula dari kepedulian pengurus NU Ranting Damarwulan melihat potensi alam yang terdapat aneka rempah khususnya jahe serta kreativitas masyarakat tentang produksi olahan. 

 

"Namun di sisi yang lain masyakarat terkendala masalah pengembangan produk, pemasaran, dan manajemen. Sehingga oleh pengurus kedua hal tersebut dikolaborasikan," paparnya.

 

Maka lanjutnya, di tahun 2019 lalu mulai ditata oleh NU Ranting. Untuk sistem pengelolaannya, produsen adalah warga yang memperoleh pelatihan dari Ibu-ibu Muslimat dan PKK. Setelah itu produksi dikumpulkan jadi satu oleh pengurus untuk proses pengemasan dan pelabelan. 

 

"Produksi masyarakat kami tampung dan dibeli oleh pengurus lalu kami pasarkan. Adapun untuk pembagian profit 50% untuk pengembangan, 10% untuk NU, dan 40% untuk operasional pengelola,” terangnya. 

 

Dikatakan, rata-rata setiap bulannya mampu meproduksi sekitar 500 bungkus.  Sedangkan untuk pemasarannya dititipkan ke warung-warung, toko, dan minimarket. Dan saat ini pemasaran juga merambah ke ranah online yang dikelola IPNU-IPPNU dan Muslimat. 

 

"Alhamdulillah, produksi jahe instan ini sudah memiliki izin resmi. Izinnya lewat KBU Ngudi Berkah Keling Jepara dengan P-IRT. 51332002050820. Ada 3 varian jahe yang dijual 100 gram Rp8.000, 200gram Rp15.000, dan 500gram Rp35.000,” terangnya. 

 

Wakil Rais NU Ranting Damarwulan 2 ini menambahkan, tujuan memproduksi jahe untuk membantu perekonomian masyarakat menengah ke bawah. Juga untuk meningkatkan kreativitas dan pembelajaran bagi generasi muda khususnya IPNU-IPPNU. 

 

“Program ekonomi NU untuk pengembangan Jamiyah NU di Ranting Damarwulan,” tambahnya. 

 

Pihaknya berharap, produksi jahe yang dikelolanya semakin eksis, berkembang, dan diminati masyarakat luas baik di Jepara maupun masyarakat luar kabupaten. 

 

Kontributor: Syaiful Mustaqim
Editor: Abdul Muiz